Chapter 32(D)

47 18 0
                                    

.

.

.

.

.

.
Didalam pelosok hutan ini dipenuhi dengan tanah yang basah dan rerumputan panjang karena hujan melanda seisi Bumi. Banyak ranting ranting bertebaran di tanah.

Nampak dari kejauhan ada sosok sedang berteduh karena hujan sedari tadi masih senantiasa menurunkan Airmatanya .

Rasa gusar dan penuh penyesalan kinu tercetak apik diwajah Tampannya. Berharap kesempatan kedua mendatanginya.

Dalam doanya ia memohon keselamatan sosok gadis yang berbaring diatas pangkuannya yang dipenuhi luka memar dan darah luka itu sangat parah. Berkali kali ia membangunkan sosok gadis itu . Berkali kali ia menepuk pipi milik gadis bermarga Hyuuga salah satu clan terpandang dan setara dengan Uchiha maupun Senju .

Ia mulai putus asa dengan semua ini . Berkali kali ia menyalahkan diri sendiri karena gagal menyelamatkan gadis dipangkuannya.

Pada akhirnya ia menyerah dan mungkin ini sudah takdir yang diberikan sang maha kuasa pada sosok dipangkuannya.

Tanpa disuruhnya airmatanya berjatuhan mengenai muka anggun yang ada dipangkuannya.

Alam bawah sadar....

.

.

Tes....tes...tes

'Ah ahpa ini...' gumamnya.

Sosok itu sedikit bingung dengan apa yang terjadi padanya. Bahkan ditempat yang baru disinggahinya pun sangat membingungkan semuanya serba blur dan putih. Mencoba berdiri ia melangkahkan kaki jenjangnya menelusuri tempat yang menurutnya sangat asing.

'Hinata.....!' Tiba tiba gadis itu mendengar seseorang memanggil namanya. Suara itu sangat halus dan meneduhkan. Sosok gadis itu memutarkan tubuhnya mencari suara berasal.

'Hinata-chan... aku titip Minato dan anak anakkku serta cucuku padamu. Aku yakin kau bisa menggantikanku. Kaulah orang yang cocok mendampingi Minato-kun.... berjanjilah padaku kau harus menjaga mereka Hinata-chan. Aku mempercayakan ini semua padamu....

Deg

Lambat laun suara seperti bisikan kini terdengar jelas. Suara itu suara yang sangat lembut juga dihancurkannnya di masalalu.

Tiba-tiba airmatanya langsung berjatuhan sangat deras mengalir di kedua pipi porselinnya.

"Kushinaaaa.......!"

Brug

Gomene....gomene Kushina...'

Hosh hosh hosh

Hinata menjerit hingga keringat membasahi seluruh wajahnya.

Hinata langsung bangkit dari pangkuan Minato. Ia terduduk tegap sambil mengelap keringatnya yang bercampur dengan darah.

Nafasnya pun ngos ngosan seperti baru saja di kejar setan berbentuk lempar yang hanya ada di Indonesia negara +62 .

Minato sontak terkejut walau lebih banyak perasaan leganya di bandingkan kagetannya.

Shet

Deg

Bola mata yang berbeda warna kini saling beradu sangat hingga salah satu mereka memutus kontak itu sedikit gagu.

SadisticPsyico(𝕾𝖊𝖑𝖊𝖘𝖆𝖎) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang