Chapter 72

29 18 2
                                    

.

.

.

.

.

.

dengan gerakan cepat, Kyuubi menendang orang itu dengan kekuatan penuh.

Wush

Trang

Patah

Pedang itu Seketika langsung patah menjadi 2 bagian akibat tendangan Kyuubi yang tak main main.

Shirt

Brag

Sosok asing itu langsung terpental jauh,. Darah segar keluar dari sudut bibirnya.

Tak memberi kesempatan Kyuubi langsung berlari kearah sosok asing itu, untuk kembali memberi pelajaran orang asing itu. Sekiranya posisinya sudah sangat dekat Kyuubi menekankan kakinya ke tanah lalu seperkian detik Kyuubi bersaolto seperti roda, untuk kembali melancarkan tendangan itu.

Deg Deg Deg

Namun ditengah jalan ia menghentikan aksinya, wajah yang tadinya murka kini berubah terkejut.

.

.

.

.

.

Sementara di lain sisi...!

Seorang bocah terbatuk batuk akibat cekikan Ayahnya sendiri.

Dalam posisi setengah terbaring, Kawaki memegangi lehernya yang serasa sakit, ia yakin lehernya memar dan berubah kecoklatan seperti luka bekas bakar. Walau tak memungkinkan ia sedikit lega.. dari rasa sakit yang menyesakkan nya.

Uhuk uhuk uhuk

Hah hah hah

Kawaki banyak-banyak menghirup udara segar...dalam hati ia bersyukur karena ia selamat dari kematian.

Memejamkan erat erat matanya. Ia mencoba berdiri ketika sudah bisa bernafas teratur. Walau kepalanya masih terasa berkunang kunang.

Mencari cari sesuatu untuk berselenden. Setelah menemukannya ia pun menyelendenkan tubuhnya yang sempoyongan ke Pohon.

Namun tiba tiba teriakan yang memekakan telinga terdengar di indera pendengarannya. Membuat mau tak mau ia reflek memandang kesuara berasal.

Dan betapa terkejutnya Pamannya tengah menyiksa Ayahnya dengan sangat sadis dan tanpa belas kasian.

Deg

Brug

'Tidak mungkin...!' Gumamnya dengan nada rendah... seketika itu Kawaki menoleh ke samping, tak mau melihat dengan perbuatannya Pamannya. Ini pertama kalinya Kawaki melihat Pamannya seperti itu...! Menggenggam erat kepalan tangannya dan memejamkan erat erat ke dua matanya.

Namun tak beberapa lama ia mendengar suara teriakan amarah Pamannya. Memberanikan diri memandang Pamannya dan detik itu juga ia terkejut bukan main.

Deg

"Pa-pah....!''

.

🍂🍂🍂🍃🍃🍃🍂🍂🍂🍃🍃🍃🍂🍂🍂🍃🍃🍃🍂🍂🍂🍃🍃🍃🍂🍂🍂🍃🍃🍃🍂🍂🍂🍃🍃🍃🍂🍂🍂🍃🍃🍃

SadisticPsyico(𝕾𝖊𝖑𝖊𝖘𝖆𝖎) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang