Chapter 30

40 19 0
                                    

.

.

.

.
Naruto sedikit bergidik ketika Sasuke memeluknya. Pikirannya benar benar kemana-mana ia berdoa dalam hati semoga Sasuke secepatnya keluar dari kamar ini. Dengan begitu ia bisa bernafas lega dan bisa berpikir bagaimana caranya ia keluar dari tempat ini.

Tak lama kemudian doanya dijabah Kami-sama.  Ketika dari tadi ponselnya selalu berderit membuat Sasuke sedikit kesal karena mengganggu kesenangannya. Sasuke sedikit menyingkirkan tubuhnya dari atas tubuh Naruto untuk mengangkat ponselnya yang senantiasa berdering. Naruto sedikit lega untuk sekarang.

Sasuke menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan tadi.

..........!"

" JANGAN BERCANDA....! "

.............!!"

"Sial.....wanita itu benar-benar sialan...!! "

...................!!"

"Aku akan kesana segera.....! "

Tut... Tuttt... Tutttt

"Bedebah....! "

Brag

Sasuke menendang kursi kamarnya dengan sangat kasar. Tak hanya menendang ia juga menggebrak meja ketika mendengar kabar dari anak buahnya. Jadi si wanita sialan itu menghianatinya dan lebih parahnya wanita itu sudah mengatakannya pada kakak Naruto yang kebetulan ia tahu jati dirinya. Ini benar-benar sangat merepotkan dan menyebalkan. Sekaligus memuakkan karena laki-laki itulah yang membuat keluarganya hancur .

Wajah Sasuke mengeras ia meremas telapak tangannya erat-erat tak peduli darah terus keluar dari telapak tangannya.

"Kyuubi Namikaze sialan.. Kau terus saja menjadi benalu keluargaku... Kenapa kau harus ikut campur dan kenapa kau kakak dari Naruto. Akhhrttggt bangsat...! Bangsat....! Bangsatttt......!? " Sasuke mengumpat berkali-kali hingga membuat Naruto yang kebetulan disana mendengar kakaknya disebut sedikit menaikkan satu alisnya sedikit mengernyit bingung. Sebenarnya ada apa Sasuke dengan kakaknya. Kenapa Sasuke sangat mengenal kakaknya. Hal apa yang tidak dimengertinya... Owh sialan ia benar-benar ketinggalan banyak akibat pikirannya yang terus membantai para kaum wanita hingga tidak tahu seluk beluk keluarganya.

Sial...! Entah kenapa ia merasa kesal...

Sasuke dengan wajah dingin andalannya ia berusaha menormalkan hatinya yang di penuhi kemurkaan yang mendalam. Setelah sedikit tenang ia berbalik menuju kearah belahan jiwanya.

Merasa Sasuke berjalan kearahnya Naruto sedikit memundurkan tubuhnya.

Sasuke berhenti tepat dihadapan Naruto. Ia mengelus pipi Kulit pengantin nya, membuat Naruto was was.

Tarik

Tanpa isyarat tanpa komando Sasuke menarik Naruto dan diciumnya paksa. Naruto terkejut..

Gigit

Sasuke menggigit bibir bawah Naruto hingga terpaksa mulut itu terbuka. Kesempatan yang tidak disia-siakannya Sasuke melesatkan lidahnya kemulut Naruto mengajak lidah Naruto untuk bergelut.

Naruto sedikit kuwalahan ketika mengusir lidah Sasuke dari mulutnya untuk didorongnya. Respon itu malah membuat Sasuke semakin memperdalam ciumannya. Naruto makin terkejut. Ia mulai kehabisan oksigen. Ia butuh udara... Sasuke benar-benar sialan kalau marah kenapa harus dia jadi lampiasan. Kampret bener. Jika Naruto tidak dalam keadaan terikat mungkin ia sudah membabat habis si rambut pantat jagonya.

Naruto mencoba menggeleng-gelengkan kepalanya kekanan kiri untuk mencoba melepaskan ciuman Sasuke dari bibirnya.

Namun itu sia-sia Sasuke malah semakin kurang ajar .

SadisticPsyico(𝕾𝖊𝖑𝖊𝖘𝖆𝖎) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang