part 3

363 75 54
                                    

           Keesokan harinya Nicholas kembali berkunjung ke unit apartemen Hanbin. Dengan antusias, pemuda itu menceritakan bagaimana mulusnya rencana menonton film yang ia lakukan berdua bersama Niki kemarin. Nicholas juga berkali kali mengatakan berterimakasih pada Hanbin yang telah memilihkan film. Dari wajahnya yang sangat girang, Hanbin penasaran apa yang Nicholas rencanakan dari nonton film bersama?

           Berciuman? Itu terlalu tidak mungkin karena sampai saat ini mereka berdua tidak tahu apakah Niki menyimpang juga.

"Apa yang terjadi?"

"Setelah filmnya selesai. Secara tiba tiba Niki menceritakan seperti apa tipe ideal pasangan yang ia mau. Dia juga suka sesuatu yang romantis haha"

"Ahh gitu"

"Aku bakal berubah jadi cowok sesuai tipe idealnya si Niki"

Hanbin tertawa kecil—tentu saka tawa buatan—
"Selamat dan se-semoga berhasil"

"Tentu! Asalkan kamu tetep bantu, aku yakin semuanya bakal terus berjalan mulus kayak kemarin"

         Antara Hanbin yang terlalu pandai menyembunyikan perasaannya, atau Nicholas yang terlalu tidak peka dengan aura menyedihkan yang mengelilingi Hanbin sekarang. Rasanya luka yang Hanbin miliki bertambah lebar.

Sampai kapan ini akan berlanjut?

"Sudah makan?" Walaupun begitu Nicholas tetap peduli pada Hanbin. Hanbin menggelengkan kepalanya. Entah kenapa ia malas memasak sore ini. "Kamu lapar?" Tanya Hanbin pada Nicholas.

          Dan bergantian Nicholas yang menggelengkan kepala "Mau makan sesuatu?" tanya Nicholas.

"Aku malas memasak—"

"Aku pesankan" potong Nicholas.

"Baiklah" jawab Hanbin dengan senyum lebar.

"Kamu mau makan apa?" tanya Nicholas sambil fokus dengan ponsel, memilih milih menu yang tertera didalam ponselnya.

"Apa saja"

"Tidak ada menu apa saja disini"

        Hanbin tertawa dan memukul Nicholas membuat pemuda tersebut terkekeh "Apa saja. Makanan apa saja yang Nicholas berikan akan Hanbin makan" ujar Hanbin.

          Nicholas tersenyum gemas kemudian menggumam kan kata lucu dalam bahasa korea. Sesuatu yang tidak sampai ke telinga Hanbin.

           25 menit kemudian beberapa menu makan malam tiba. Beberapa jenis makanan khas korea. Sudah lebih setahun tinggal di korea membuat kedua tidak lagi mengalami kesulitan soal makanan dan kecocokan lidah.

           Hanbin bangkit mengambil wadah mangkuk dan piring. Dan bergantian Nicholas yang menawarkan diri untuk menyalin makanannya. Mereka makan dengan khidmat dan dipertengahan entah tanpa alasan Nicholas memaksa Hanbin untuk menyuapinya. Hanbin bertanya tanya dalam perasaan senang. Ia berharap waktu berhenti pada mereka saja saat ini. Dan selesai makan pun tak biasanya Nicholas mau mencuci piring, Hanbin sama sekali tidak menyuruhnya melainkan atas inisiatif pemuda itu.

             Tak lama terdengar suara Nicholas yang memanggil Hanbin untuk mendekat padanya.

"Apa?" tanya Hanbin setelah berada disebelah Nicholas.

"Ambilkan bandana diatas meja"

            Hanbin mencebik kemudian menampar lengan Nicholas yang tidak sekalian mengatakan untuk diambilkan bandana. Bukannya mengaduh Nicholas malah tertawa dan menyiprati Hanbin dengan buih sabun. Untung saja Hanbin berlari dengan cepat.

Waiting You For Coming BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang