Prolog

507 18 0
                                    

Dimas memasuki kamar dan melihat cala sedang bersedih dan mengahampirinya

"sakit rasanya.." cala menatap Dimas dengan sendu

"Saya tau, kita memang harus merasakan yang namanya kesakitan calandra". Balas dimas dengan lembut

"Andai aku punya mesin waktu, akan ku pergunakan untuk menolongnya hikss hikss". Tangis cala

"Kita hanya menjalani hidup, dan Allah yang mengaturnya cala. Kematian tidak pernah bisa dicegah oleh manusia". Ucap Dimas sambil memeluk cala

"Ikhlaskan, semua yang menjadi milik-Nya akan berpulang kepada-Nya". Sambung Dimas

"Hikssss..." Tangis cala semakin sedih.

Akhir..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang