23

104 7 0
                                    

Beberapa hari terakhir ini cala gelisah, sebab ada nomor asing yang selalu mengirimkan foto-foto Kafa yang sedang terbaring dikasur rumah sakit. Bahkan cala sempat tidak tidur hingga pagi menjelang, dan alhasil pekerjaan nya diesok hari menumpuk.

Saat cala sedang stres menghadapi dokumen yang bertumpuk, ponselnya menyala tanda ada yang mengirimkan pesan. Cala membuka kan dan kaget saat tau apa isi pesannya.

086786825***

Dia dirumah sakit ibu mu, Nomor kamarnya 409.

Ya tepat, yang mengirimkan nya adalah orang yang sama mengiriminya foto-foto Kafa, apakah gw harus datang? Pikirnya.

Namun tak lama cala bangkit dari duduknya dan menyambar tas serta ponselnya. Cala membuka pintu tergesa-gesa hingga membuat beberapa karyawan nya melihat kearah cala.

"Raisa, tolong gantikan saya buat bertemu customer minta putri atau Caca untuk menemani mu..saya ada urusan mendadak". Ucap cala dengan cepat dan segera berlari menuruni tangga dengan cepat hingga sapaan Lily saja tak digubris nya.

"Mbak cala kenapa sa?". Tanya putri

"Gak tau mbak put, ada urusan mendadak katanya..mbak put temenin saya buat ketemu customer hari ini ya". Ucap Raisa

"Minta Caca aja gih, mager sumpah gw".

"Mbak Caca suka emosian mbak kalau customer nya agak cerewet".

"Hahaha anjir, yaudah yaudah ntar gw temenin lu".

Sementara itu cala sudah didalam mobil mengambil ponselnya, dan mengirimkan pesan ke Dimas jika hari dia tak bisa bertemu karna sibuk dengan beberapa customer bohong cala.

...

Cala yang sudah tiba dirumah sakit, berlari kecil dan menuju lift setelah lift terbuka cala segera memasukinya dan menekan angka empat.

Saat tiba dilantai empat, cala segera berlari lagi mencari kamar yang dimaksud. Cala berhenti tepat dipintu kamar dengan nomor empat ratus sembilan, cala ingin masuk namun ada rasa bersalah didalam hatinya. Buat apa dia kemari? Pikirnya.

Namun cala memberanikan diri dan langsung membuka pintu serta memasuki ruangan tersebut, saat tiba didalam cala terdiam kaku tak mampu lagi meneruskan jalannya.

Tanpa cala sadari ada seseorang yang mengikuti nya, orang itu adalah dimas. Dimas sedang mengantarkan Ica adiknya untuk memeriksakan kehamilannya Dimas melihat cala berlari terburu-buru dilobby rumah sakit menuju lift dan akhirnya memilih mengikuti nya.

Dimas menyusuri setiap lantai dan untungnya cala berdiri didepan kamar rawat inap Kafa agak lama ,Setelah tau cala masuk kekamar mana Dimas segera turun kembali ke lobby dan bertanya.

"Permisi mbak". Ucap Dimas

"Iya pak,ada yang bisa saya bantu?". Ucap suster yang berjaga

"Saya mau tanya, kamar rawat inap nomor empat ratus sembilan atas nama siapa ya?".

"Mohon ditunggu sebentar pak".

Dimas mengangguk tanda mengerti. "Kamar dengan nomor empat ratus sembilan atas nama bapak Kafathan Brawijaya pak". Sambung suster tersebut

Dimas segera mengucapkan terimakasih, dan mencari keberadaan adiknya lagi. Kenapa cala berbohong kepadanya? Pikirnya, cala mengiriminya pesan bahwa hari tidak bisa bertemu karna banyak customer yang harus ditangani nya namun pada kenyataannya cala berada dirumah sakit ini.

Kembali lagi ke cala yang masih terdiam kaku dipinggiran kasur pasien dan hanya menatap kafa.

"Sejak kapan?". Suara cala akhirnya keluar

Akhir..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang