Sudah dua dokter memasuki ruang pemeriksaan dimana cala berada, Adam dan Adit tiba disana dengan sedikit berlari sesampainya Adam langsung duduk disamping Caca sementara Adit memilih berdiri dan bertanya.
"Gimana keadaan cala?". Ucap Adit bertanya pada Caca yang duduk di kursi tunggu, sementara Dimas masih berdiri bersandar disamping pintu menunggu dengan cemas.
"Dokter belum keluar ka, dan ka naya baru aja masuk". Ucap Caca
"Dokter nayara?". Tanya adit
"Iya ka, dokternya cala". Balas Caca
Tak lama para dokter keluar dari ruang pemeriksaan.
"Evan Naya gimana keadaan adik gw?". Ucap khawatir Adit
"Dia baik-baik saja, mungkin Naya yang bisa menjelaskan nya lebih lanjut..saya permisi semua, gw duluan dit". Ucap dokter Evan yang ternyata teman Adit.
"Lu ikut gw aja dit, nanti gw jelasin..oke cala gk boleh diganggu dulu ya selama satu jam". Ucap dokter Nayara yang ternyata juga teman dari adit.
"Makasih dok". Ucap semua secara bersamaan
Adit dan Naya langsung berjalan menuju ruang Naya.
Cala sudah dipindahkan ke ruang rawat inap, Caca,Dimas, serta Adam menunggu didepan ruang tersebut.
"Saya permisi sholat dulu". Izin Dimas sambil beranjak mencari musholla atau masjid di rumah sakit itu.
"Tuh orang mah kaya dia,sono ikut sholat lu". Ucap ledek Caca
"Yeh ngaca mbak". Adam membalas tak kalah sengit
"Lagi dapet gw hehe".
"Tai ah". Adam segera beranjak menyusul Dimas
Sementara itu diruang dokter Nayara, Adit menatap semua diagnosa cala yang sedikit mengkhawatirkan.
"Kenapa tiba-tiba kambuh dit? Selama ini dia udah baik-baik aja loh". Ucap Naya
"Si bajingan itu hari ini nampakin dirinya dihadapan cala nay". Ucap Adit dengan nada marah.
"Maksud lu Kafa ada disini?". Ucap Naya dengan nada syok
Adit hanya menganggukkan kepalanya. "Trus cala harus gimana?".
"Sebenarnya itu hal yang normal, saat cala baru pertama bertemu lagi sama dia semua syaraf dan tubuh cala masih menganggap bahwa kafa masih sebuah ancaman". Ucap Naya
"Tapi gk perlu khawatir, itu semua refleks yang wajar dan cala hanya perlu bisa menerima dan memaafkan apa yang telah terjadi dan gk lupa meminum obatnya". Sambung Naya
...
Setelah selesai sholat ashar, Adam memilih mengajak Dimas untuk kekantin rumah sakit untuk sekedar meminum kopi. Mereka duduk disatu meja yang langsung menghadap taman rumah sakit, Dimas hanya memandang taman dengan tatapan kosong tubuhnya ada ditempat tapi jiwa entah kemana.
Tak lama Adam bersuara yang akhirnya membangunkan Dimas dari lamunannya.
"Pasti lu lagi bertanya-tanya tentang apa yang dialami cala hari inikan?". Tanya Adam
Dimas hanya menganggukkan kepalanya, Dimas ingin bertanya semua pertanyaan yang ada dibenaknya. Ada apa dengan cala hari ini? Kenapa cala seperti itu? Dan yang paling penting siapa pria yang mendapat pukulan dari Adi? Semua pertanyaan itu memenuhi pikirannya.
"Gk etis rasanya kalau gw yang ngasih tau lu dim, lebih baik denger kejujuran yang menyakitkan dari pasangan kita langsung dari pada mendengarkannya dari orang lain". Ucap Adam
"Satu yang gw pinta, tolong setelah cala ngasih tau semuanya ke lu jangan buat pandangan yang berbeda tentang nya...satu yang lu harus tau hati cala sekarang cuma punya lu". Sambung Adam dengan nada serius.
Mereka sama-sama terdiam, dan hanya menikmati minuman mereka masing-masing
Sementara itu di sebuah ruang tamu disalah satu apartemen ternama, duduk dua orang yang saling berhadapan. Yang satu dengan pandangan kosong dan yang satu lagi dengan tatapan tajamnya.
"So, she's calandra". Ucap Abil
"Yeah". Balas Kafa dengan lesu
"Why?why fa? Kenapa harus nampakin diri lu?gk habis pikir gw sama lu..gw tau gw yang salah ngajak lu kesana tapi kalau lu tau seharusnya lu bilang fa". Ucap Abil dengan sedikit emosi
"Apa gw salah kalau gw cuma mau liat dia? Apa salah gw rindu dia? Apa salah kalau gw mau minta maaf sama dia? Gw emang salah bil dari awal tapi gw..". Ucap Kafa mengeluarkan emosi nya sambil menitihkan air mata.
"Lu tau sendiri kan, umur gw gk lama lagi bil..gw cuma mau minta maaf atas apa yang gw lakuin walaupun gw tau kata maaf doang gk cukup hikkksss sakit bil sakit". Isak Kafa sambil memukul-mukul dadanya
Abil yang melihat Kafa menangis ternyata juga ikut menitihkan air matanya, dia adalah dokternya Kafa dia tau bagaimana mana Kafa menyimpan rasa penyesalan sekaligus rasa sakit penyakitnya.
"Hikss, gw bakal bantu sebisa gw buat nyelesain semua masalah lu fa". Sambil terisak abil berucap dan memeluk Kafa.
...
Cala masih dalam tidur panjangnya,layaknya putri tidur didunia dongeng. Papah dan mamih cala sempat kemari sehabis magrib namun disuruh pulang oleh Adit biar dia atau dimas yang jaga cala hari ini toh dia juga ada shift malam ini, sementara Caca dan Adam sedang keluar membeli makan.
Dan diruangan cala hanya tersisa Dimas yang duduk dipinggir ranjang cala, matanya melihat cala namun pikiran entah kemana.
"Cepet bangun cal, aku nunggu kamu buat menjelaskan semuanya nanti". Ucap Dimas sambil menggenggam tangan cala.
Dimas bangkit dan mencium kening cala, namun sebelum menciumnya sudah dipergoki oleh Adam dan Caca.
"Ekhem".
Dimas buru-buru menjauh. "Hahah santai aja bang gk usah tegang gitu". Ucap jahil adam
"Hahah.. udah-udah sini bang makan dulu kita beli KFC nih". Ucap Caca sambil beranjak untuk duduk disofa ruangan rawat cala, Adam dan Dimas mengikuti Caca dan mereka makan bersama.
Ditengah-tengah acara makan mereka,Adam berbicara. "Kita boleh nanya gk si?".
"Sama saya?". Ucap Dimas sambil memakan ayam gorengnya.
"Ya iyalah masa sama curut". Balas Adam
"Iya boleh,mau nanya apa?".
"Kenapa suka sama cala?". Ucap Adam dan Caca secara bersamaan.
Dimas menaruh ayamnya dan menjawab. "Kenapa saya bisa suka sama cala? Dia unik dan sisanya entah apa sulit dijelaskan".
"Sorry nih gw nanya agak sensitif, lu punya niatan serius sama cala?". Tanya Adam dan Caca menganggukkan kepalanya tanda dia juga ingin menanyakan itu.
"Jujur saya pernah batal menikah, dan Caca tau sendiri alasannya saya memang sedikit trauma akan itu..tapi saya sudah melawan itu dan berniat untuk mengajak cala kejenjang yang lebih serius". Ucap Dimas dengan serius
"Ha?serius cowok seganteng lu pernah ditinggal nikah?iya ca?". Ucap Adam dengan muka bingungnya.
"eh dodol mau muka ganteng kaya Lee min ho atau muka lu jelek kaya Tukul tetep aja bisa ditinggal nikah..itu namanya bukan jodoh". Ucap Caca sambil menjitak pala Adam
Dan acara makan mereka diakhiri dengan pertengkaran Adam dan Caca, untuk malam ini Dimas yang akan menjaga cala kebetulan dirinya sudah diberi libur hingga esok hari. Sementara itu Caca dan Adam kembali kerumah mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir..
RomanceBagi seorang Calandra Athena Kusuma semua sudah dimilikinya dari harta, tahta, bahkan cinta dan kasih sayang namun saat perjalanan hidupnya menuju akhir ia bertemu seseorang yang hampir merubah 180° kehidupannya. Walaupun perjalanan menuju akhir ser...