Setelah kejadian tempo hari, apakah hubungan gue dan Ridwan mulai membaik? Jawabannya adalah iya dan tidak. Gue merasa hubungan kita memang sedikit membaik. Tapi, tidak dalam komunikasi.
Komunikasi gue dan dia masih kacau.
Dia bukan hanya sibuk saat ada rapat dengan para anggota OSIS tapi lebih dari itu. Ya, memang benar dia ini sibuk beda dengan gue. Tapi, salah kalau gue minta sedikit waktu?
Kayaknya enggak.
Gue selalu mengalah, seperti hari ini. Ridwan udah janji sama gue kalau dia bakal nonton dirumah. Yup, home date.
Tapi, seperti yang sudah ditebak, sudah kesekian kalinya dia batalin janjinya. Dan gue selalu diam.
"Kenapa ga ngomong aja sama Ridwan?"
Gue melirik ke arah Asia yang tengah asik makan keripik singkong rasa balado. Kak Feliks baru beli kemarin. Sekarang tinggal setengah toples karena dia makan banyak banget.
"Ngomong apa?" Jawab gue singkat. Asia temen deket gue, emang baru aja gue cerita tentang hubungan gue dan Ridwan ke dia.
Seperti yang seharusnya, dia menjadi pendengar yang baik.
"Ya ngomong apa yang lo rasakan, apa lagi?" Asia mengubah posisi duduknya menjadi rebahan.
Gue mengikuti nya, rebahan disebelah gadis ini. "Lo tau sendiri apa yang dia lakukan terakhir kali, kan? Kalau gue ngambek lagi ... gue takut dia berbuat lebih."
"Hmm." Asia bergumam pelan. Kayaknya lagi memikirkan sesuatu.
Kami sama-sama menghadap langit kamar gue. Diam dalam pikiran masing-masing.
"Udah coba dateng lagi kerumahnya?" Asia kembali bertanya.
Gue menoleh, "dateng? Buat apa?"
Asia ikut menoleh saat gue bertanya gitu. "Bukannya dulu lo sering main ke rumah dia? Saat sebelum pacaran."
Bener juga. Gue udah lama ga main kerumahnya. Bahkan dulu gue sempet suka sama Kakaknya. Kak Gio apa kabar ya?
"Gue ga tau Asia. Gue lebih merasa dia jauh saat udah jadian sama gue, kayak ada yang kurang."
"Coba aja kasih kejutan dateng ke rumahnya diam-diam gitu?"
"Ck, bahaya."
Asia mengernyit, "kenapa?"
"Gue dulu suka sama kakaknya. Kalau gue suka lagi sama kakaknya dia gimana?"
"YEU KIRAIN APA!"
Gue tertawa lepas mendengar itu. "Apasih lo, heboh banget."
"Habisnya," Asia mengerjap beberapa saat. "Eh tunggu, dia udah jarang manggil lo, Kia, iya kan?"
Gue terdiam.
Asia benar, dia lebih sering manggil gue dengan sebutan Kia daripada Danita. Dan sekarang, kenapa tiba-tiba berubah kayak gitu?
"Iya."
Asia duduk kembali dan memandang gue lebih serius. "Kenapa tiba-tiba berubah?"
Gue ga paham maksudnya dia. "Apa maksudnya? Berubah apa sih? Kan sama-sama nama gue."
Asia berdecak pelan. "Kia lo tau kan, dia satu-satunya cowok yang berani manggil lo Kia. Lainnya pada manggil Danita. Itu berarti..."
"Apa?"
"Dia udah ada perasaan sama lo dari lama. Karena panggilan nya beda sendiri, tapi sekarang, paham kan maksud gue?"
Paham. Sangat paham.
"Enggak."
"AU DAH BODO AMAT!"
Gue tertawa. Buat Asia kesal itu bener-bener enak. Reaksinya bakal lebih lucu dari yang dibayangkan. Ga heran dia jadi kakak kelas terlucu.
Walau mukanya suka galak.
"Asia. Lo sadar ada yang berubah dari Kalandra ga sih?"
Pertanyaan yang gue lontarkan disambut jawaban anggukan olehnya. "Dia sedikit tertutup? Entahlah, Kalandra ga seaktif dulu. Padahal sekarang Ferrel lagi suka TWICE tapi dia ga heboh."
"Iya juga," gue menanggapi pelan. "Ferrel lagi suka TWICE, biasanya dia bakal heboh."
Tiba-tiba suatu ingatan terlintas dipikiran gue. "Eh kemarin pas istirahat gue sempet ngobrol sama Kalandra."
"Terus? Dia ngomongin TWICE?"
"Ya kali."
"Apaan dong?"
Gue menghadap ke langit kamar. Memandang jauh saat gue ga sengaja ngomong seperti dan kaget saat melihat reaksi Kalandra. "Dia tanya. Kok gue ga sama Ridwan, ya gue asal aja jawab lagi selingkuh gitu. Eh dia kaget beneran."
Asia termenung di tempat.
"Padahal yang gue maksud Ridwan lagi selingkuh sama rapat nya."
"Kia,"
"Ho?"
"Lo ga mikir Kalandra kaget karena Ridwan beneran selingkuh kan?"
"....."
"Lo ga mikir gitu? Iya kan?"
Gue diam. Memandang Asia dengan tatapan aneh. Ridwan selingkuh? Sama siapa? Kenapa dia bisa mikir kayak gitu? Asia....apa maksudnya?
A/n dari Fath :
Ini tuh konsepnya mirip sama para adik. IPS pasti lebih ke-pasangan utama mereka. Kalau IPA pasti masalah kelas :)
Yaudah gitu aja.
Makasih
Vote nya ya chingu.
KAMU SEDANG MEMBACA
11 IPS 1
Novela Juvenil[ S E L E S A I] Series of DC Highschool 11 IPS 1 bukanlah kelas yang banyak diceritakan seperti kelas-kelas lain. Kelas pojokan di koridor lantai dua ini seakan punya dunia sendiri. Dijuluki kelas aneh dan yang paling beda di seluruh penjuru DC Hi...