6. Kejujuran Yang Menyakitkan

1.2K 275 55
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●

.
.
.
.

Tiga hari berlalu begitu saja, Chandra sempat terheran, kenapa tidak pernah ada kabar dari kedua orang tuanya mengenai perihal hubungannya dengan Rose yang sudah tidak lagi di lanjutkan,

Apa orang tua Rose tidak bertukar kabar dengan orang tua Chandra? Apa Rose belum memberi tahu segalanya?
Jika seperti ini, Chandra merasa jika ia harus turun tangan, untuk memberi kabar sendiri kepada kedua orang tuanya,

Chandra duduk di ruang kerjanya sambil menatap langit-langit ruangan itu, pikirannya menerawang jauh, berandai-andai jika ia jujur kepada kedua orang tuanya, akan seperti apa? Marah kah mereka? Tentu sudah pasti, hanya saja Chandra tentu tidak tega saat mendapati wajah kekecewaan dari kedua orang tuanya, terlebih ibunya,

Tangan yang sedari tadi memegang ponsel, ragu-ragu untuk menekan nama yang bertuliskan 'mama', sampai tiba saat panggilan itu terhubung dengan mamanya di sebrang sana,

"Assalammualaikum, iya mas"

"Waalaikumsalam ma, lagi apa?"

"Habis sholat isya mas..."

Hening beberapa saat,

"Ono opo mas? Ada masalah?" Tanya mamanya lagi,

Lidah Chandra rasanya kelu ingin membicarakan kejujuran yang mungkin akan menyakiti hati kedua otang tuanya, tapi memang benar adanya ikatan seorang ibu dengan anak sangat kuat, terbukti saat mamanya seperti sudah menaruh curiga kepada anak lelakinya,

Sebelum Chandra menjawab, ia lekas mengembuskan nafasnya dalam,

"Ma... Chandra memutuskan untuk tidak melanjutkan ta'aruf dengan Rose"

Hening, tidak ada suara serta jawaban dari mamanya di sebrang sana,

"Ma..."

"Jangan bercanda ah mas"

"Mas tidak bercanda ma, sudah sejak tiga hari yang lalu mas memutuskan untuk menyudahi ta'aruf ini"

Kali ini Chandra yakin jika mamanya sedang menangis dalam diam,

"Mas tidak bisa memaksakan perasaan orang lain ma, tidak apa, sebelum semuanya terlanjur" jelas Chandra berusaha menenangkan mamanya,

Chandra sedikit mendengar suara isakan mamanya,

"Chan..."

Kali ini suara papanya yang terdengar,

"Iya pa, maafkan Chandra"

"Dengan alasan apa, Chan? Kenapa?"

"Rose sudah mencintai lelaki lain pa, Chandra tidak mau egois dengan memaksakan perasaan Rose, terlebih Chandra juga tidak mau jika istri Chandra nantinya tidak bisa membuka hati untuk mencintai Chandra, maaf pa, Chandra baru bilang sekarang" jelas Chandra kepada papanya,

"Tidak, kamu tidak salah. Tapi, apa keputusanmu sudah benar?" Tanya papanya sabar, pembawaan Chandra sepertinya di turunkan oleh papanya,

Chandra mengangguk, meskipun kedua orang tuanya tidak dapat melihat Chandra,

"Ma, pa... Chandra minta maaf sebelumnya karena tidak mengatakan dari kemarin. Untuk mama, mama tidak perlu mengkhawatirkan Chandra, Chandra sudah dewasa ma, suatu saat jika Chandra sudah menemukan wanita yang cocok, Chandra janji akan membawa sendiri wanita itu kepada mama dan papa, kali ini percayakan kepada Chandra untuk memilih sendiri, insyaallah Chandra akan bertemu wanita yang baik, jodoh yang di berikan Alloh untuk Chandra bahagiakan, perempuan yang Insyaalloh akan berbakti kepada Chandra dan baik kepada papa sama mama"

Assalamu'alaikum, Dyandra! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang