9. Mimpi Yang Sama

1.2K 277 86
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●

.
.
.
.

Pagi ini Chandra memutuskan untuk pulang ke Solo, bertemu dengan kedua orang tuanya, sesuai janjinya, jika ia akan segera pulang kalau ada cuti bersama, hari ini memang hari sabtu, tapi kebetulan senin juga tanggal merah cuti bersama,

"Ma, hari ini Chandra pulang" ujar Chandra di teleponnya,

"Iya mas, kamu memang harus pulang, apa lagi kalau pulangnya bawa mantu, mama tambah seneng"

Chandra terkekeh kecil, "do'akan saja ma, semoga di segerakan".

Usai berpamitan kepada mamanya, Chandra mengakhiri panggilan telepon dengan mamanya dan mulai menjalankan mobilnya, tapi Chandra sengaja untuk mampir ke kantor terlebih dahulu, karena ada berkas yang harus ia bawa untuk segera di selesaikan,

"Kok ke kantor mas?" Tanya Byanca,

"Mas harus ambil berkas dulu, By. Kamu ikut apa nunggu di mobil?"

"Ikut dong, adek kan pengen tau tempat mas Chandra kerja"

Chandra dan Byanca memasuki kantor yang lumayan ramai, padahal ini hari sabtu yang terhitung long weekend,
Langkah keduanya berjalan memasuki lift sampai berhenti di lantai enam,

Byanca memilih duduk di tempat tunggu, tidak sampai ikut masuk kedalam ruangan Chandra,
Chandra memasuki ruanganya, dengan cepat ia memgambil tumpukan map yang ia cari, tidak mau membuang-buang waktu agar Chandra segera melanjutkan perjalanannya ke Solo,

Saat keluar dari ruangannya, Chandra melihat Dyandra yang tengah meletakan kepalanya di atas meja, Chandra masih diam dan memeperhatikan Dyandra, wajah perempuan itu terlihat muram, suara helaan nafas yang keluar dari mulut Dyandra terdengar jelas,

Sudut bibir Chandra terangkat saat ia mendengar guman Dyandra yang menyebut Chandra tanpa embel-embel 'bapak' seperti biasa,

Chandra memilih segera melangkah keluar saat Dyandra masih menelungkupkan kepalanya di atas meja, tapi saat sampai di ruang tunggu, Chandra tidak menemukan Byanca, sedangkan ponselnya bergetar, menampilkan pesan Byanca yang tengah berada di toilet, katanya mules dan Chandra disuruh untuk menunggu sebentar,

Chandra memilih duduk di tempat Byanca semula, matanya mengedar melihat lift yang terbuka menandakan ada orang di dalamnya, yaitu bang. Teo, office boy yang sering membuatkan minum untuk Chandra,

"Bang..." Teo yang merasa terpanggil segera menoleh dan mendekat ke arah Chandra, "pak. Chandra, kok di kantor?"

Chandra hanya mengangguk dan tersenyum, "bang, tolong buatkan coklat panas satu ya, nanti antarkan ke Dyandra"

"Mbak. Dyandra masuk?"

Chandra mengangguk, "tapi jangan bilang kalau dari saya ya, bang"

Teo tersenyum lalu mengguk sambil mengangkat jempol kanannya, "siap pak"

Chandra lumayan tahu jika Dyandra sering kali meminum coklat panas saat di kantor, tapi Chandra juga merasa aneh, seperti ada yang salah dengan dirinya, apakah ia tertarik dengan Dyandra? Tetapi Chandra tidak yakin dengan perasaanya,

"Mas Chandra suka ya, sama mbak yang itu?"

Ucap Byanca yang tiba-tiba mengejutkan Chandra, sambil menunjuk ke arah Dyandra,
Chandra seketika merubah atensi matanya dan juga ekspresinya,

Assalamu'alaikum, Dyandra! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang