Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛
●●●
.
.* jadi, gimana perasaan kalian setelah baca judul part. 14? 😁😁
.
.
.
.
Dyandra berjalan menuju ruang tamu di iringi bundanya dan juga tante Airin, melihat ada sepasang suami istri paruh baya dan juga wanita memakai pakaian yang tak jauh beda dengan dirinya, keluar dari mobil Audi hitam,"Jadi itu calon kakak? cantik" ujar Dyandra lirih di dekat kakaknya,
Seketika Kafi menoleh menatap Dyandra dengan mata membulat,
Dyandra yang mendapat tatapan ini seolah bertanya 'ada apa?' 'Ada yang salah?'"Yang mau nikah bukan kakak"
Dyandra menyerjitkan dahinya, kalau bukan kakaknya yang akan menikah, lalu siapa? Apa jangan-jangan
"Dyandra mau di jodohin???" Ucap Dyandra memekik lirih ke arah Kafi, bunda Yuni dan juga tante Airin mendengar perkataan Dyandra, keduanya menoleh menatap Dyandra dengan sumringah,
"Adek kan udah dewasa, udah waktunya menikah, bunda harap adek terima perjodohan ini ya, bunda merasa cocok sekali dengan calon kamu"
Mata Dyandra berkaca-kaca mendengar penuturan bundanya, "bunda, tapi adek belum siap" air mata Dyandra terjatuh, tangan bundanya telulur untuk membersihkannya,
"Nak, pernikahan itu ibadah, dari pada terjebak dari zina, lebih baik kamu menikah"
Dyandra begitu tertohok mendengar ucapan bundanya, Dyandra menarik nafanya dalam dan menghembuskannya perlahan, jantungnya berdegup dengan kencang, setiap langkahnya terasa berat,
Ingin sekali Dyandra menolaknya, tapi tidak ada waktu saat melihat ketiga orang yang berbeda umur itu berjalan semakin mendekat ke arah ayah Dyandra, jika tahu akan ada acara yang seperti ini, Dyandra memilih lembur di kantor saja dari pada menuruti bundanya untuk pulang cepat,
Tapi Dyandra juga tidak setega itu, melihat tatapan memohon bundanya, serta keluarganya, Dyandra juga tidak mau jika orang tuanya sampai kecewa, melihat binar kebahagiaan di mata bundanya, Dyandra merasa jika mungkin ini saatnya ia membahagaiakan orang tuanya,
Yuri menuntun Dyandra duduk di samping ayahnya, ia memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya, melihat satu persatu orang yang ada didepannya, Dyandra tersenyum dan harus terlihat sopan,
Tapi Dyandra hanya menemui lelaki dan perempuan paruh baya yang seusia dengan kedua orang tuanya, juga wanita yang kurang lebih sebaya dengannya, Dyandra tidak menemukan lelaki asing di sana, bisakah jika Dyandra masih berharap jika yang di jodohkan adalah kakaknya, mengingat hanya ada wanita asing di hadapan Dyandra dan bukan seorang lelaki,
Mereka semua memilih untuk makan malam dahulu sambil menunggu semuanya berkumpul, Dyandra memilih duduk di sebelah bundanya dan kakaknya, tepat di depan wanita asing itu, tapi Dyandra merasa tidak asing dengan wanita ini, seperti pernah melihatnya, tapi dimana?
"Nak Kafi, sudah menghubunginya?"
Kafi mengangguk, "lagi di jalan om, katanya"
Semuanya menghembuskan nafas lega, tapi tidak untuk Dyandra,
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum, Dyandra! ✔
Romancesemua berawal dari, "pak Chandra... " "Assalamualaikum Dyandra" "pak Chandra, maaf saya terlamb-..." "Assalamualaikum Dyandra" "pak Chandra, ini- ...." "Assalam-...." "Assalamualaikum pak Chandra, ini proposal yang bapak minta sudah saya selesaikan...