•
•
•
•Pollow Author yukk
Tap tap bintang nya gratis kok•
•Ada sebuah artikel yang menyatakan bahwa, bunga Edelweis mengandung filosofi bahwa cinta sejati selalu membutuhkan pengorbanan, perjuangan, kesungguhan dan kedewasaan supaya kita bisa mendapatkan cinta sejati dalam perjalanan kehidupan ini. Menurutku, itu ada benarnya juga. Ditarik dari sebuah kesimpulan asmaraku bersama si dia. Dia yang meyakiniku sebuah rasa, hingga aku terbelenggu dengan asa disertai ambisi memilikinya. Hanya diam ditempat tanpa pergerakan. Hingga akhirnya, perpisahan menyapa mengajakku singgah.
Ini bukan cerita tentang indahnya menjalani kasih saat remaja. Bagaimana rasanya menikmati senja bersama dibibir pantai dengan iringan gemercik ombak. Bukan, ini adalah cerita tentang filosofi bunga Edelweis tadi. Perjuangan, pengorbanan, dan kesungguhan rasa. Bagaimana detak jantung berjalan cepat hanya karena memandang senyumnya. Bagaimana sakitnya hati saat melihatnya tertawa bersama orang lain, yang padahal aku bukan siapa siapa.
Hanya mampu memandang tanpa bisa menggandengnya.
"Terimakasih atas segalanya. Denganmu, aku bisa sangat memahami bagaimana rasanya berharap tanpa diharap. Mengagumi tanpa dikagumi. Dan mencintai tanpa dicintai. Denganmu aku sadar, bahwa bunga Edelweis yang kau kirim dahulu. Sekarang sudah mati, dan hanya tinggal kenangan."
Dari senja yang mencintaimu dengan cara dan porsinya sendiri
_Viola Martina_
•
•Gimana gimana? Asik gak prolognya?. Di asik asik in aja lah yaa...
Yuk tap tap bintangnya♥️. Gratis kok
Ramein kolom komentar juga yaa TeOn kuu☘️
(Teman Online) hehehe.Lanjott part 1❤️
Salam Pertemanan dari Author Amatiran✊
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkala
Teen FictionIbarat bunga Edelweis yang bermekaran. Kelopak bunganya mengajariku bahwa, cinta sejati juga butuh pengorbanan, kesungguhan, serta kedewasaan agar kita bisa memiliki cinta sejati itu. Namun, jika tak ada pergerakan, juga akan percuma. Tak ada yang...