PART 8

673 581 273
                                    

Pollow autor dulu yuuTap tap bintangnya gratis lohh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pollow autor dulu yuu
Tap tap bintangnya gratis lohh

"Tak perlu menjadikan diri sendiri terlalu heboh dengan perasaan. Percuma!
Tak akan dibalas."

Tinggg!!

Ketika asik asiknya Vivi mengerjakan PR, ia dikejutkan dengan notifikasi pada HPnya. Gadis itu awalnya tak menghiraukan. Menurutnya, pasti itu teman musiman yang minta contekan dari Vivi. Vivi sebenarnya sedikit kesal pada teman yang hanya meminta contekan. Giliran dimintain contekan pada kabur semua. Kesel kan?

Tapi kalau didiemin terus kasihan. Gadis berkaca mata itu menggeser tubuhnya mencondong kearah tempat HP nya berada. Meraba keberadaannya lalu membuka aplikasi chat. Tak ada teman satu kelas yang memberikan pesan kepada Vivi. Tapi, tunggu dulu! Kenapa roomchat Arka berada paling atas?. Dulu sebelumnya, gadis itu pernah men stalker akun Arka. Gagal sih, namun berkat sahabat tercinta, akhirnya ia mendapatkan nomor Arka. Memanfaatkan kesempatan, ia mensave nomor Arka diponselnya. Vivi mengerjabkan mata tak percaya. Hatinya berdesir hebat. Kedua tangan tiba tiba sedikit bergetar. Mengatur nafas sebentar dan kembali pada HP casing hello kitty.

Arka
Besok pagi gue jemput lo!

Apa apaan ini? Besok Vivi dijemput? Spontan Vivi terjirat dari meja belajar. Menaiki ranjang, dan melompat lompat puas disana. Aihh ia sangat senang malam ini. Hanya karena ketikan itu, semua mampu mengobrak abrik isi hati Vivi yang lembut itu. Ia tak menyangka mimpi mimpi yang selama ini ia susun begitu rapi. Terkabulkan. Oh Tuhann!!

ARKAAA!!!! AKU BESOK DIJEMPUT ARKAAA!!! MAMAAAAA

AAAA SENANGNYA HATIKUUU. AHAYYY KESEMPATAN BAGUSS.

EMANG BENER YA PESONA SEORANG VIVI ITU TIADA DUANYAAA

GAK SABARRRRR

Mama Vivi yang kebetulan lewat didepan kamar Vivi pun tersentak mendengar gelegaran suara putrinya. Beliau membuka pintu Vivi dengan cepat dan..

"ASTAGFIRULLAH, VIVI!! TURUN SAYANG!" teriak Mama Vivi.

Bagaimana tidak, kasur Vivi sudah tak terbentuk lagi. Bantal guling berpisah dari tempatnya. Lantai yang semula rapi, berantakan dengan buku buku belajar putrinya. Ratna mendapati anaknya tengah melompat kegirangan diatas kasur. Kacamata yang bertengger di mata Vivi, menjadi tak rata kanan kiri. Rambut yang semula terikat rapi berubah tak karuan.

Vivi menoleh kearah pintu kamar. Melihat Mama tersayang berkacak pinggang, membuat gadis itu menciut. Sambil tetap berdiri, Vivi merespon perkataan Mamanya. "Ehehehe, Mama. Mama kok kesini?"

Mama Ratna tetap berkacak pinggang ditempat. Melototi anaknya dengan tajam. "TURUN! ATAU MAMA POTONG UANG SAKUMU," ucap Mama Ratna dengan penuh penekanan.

"Iya Mama sayang. Jangan marah marah dong. Ini Vivi turun," tidak bisa dibiarkan. Aset penting nan berharga Vivi tidak ada yang boleh mengganggunya. Dimana lagi ia mendapatkan uang jika bukan dari uang saku mama. Gadis itu turun dari tempat loncatannya. Berlari kearah Mama yang perlahan menurunkan posisi tangan.

ArkalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang