Drama tiket.

76 11 30
                                    

Suasana tegang saat makan malam terasa ketika Rafa bilang ingin menyampaikan sesuatu.

Semua mata melirik lirik satu sama lain, hanya Daniel yang terlihat kalem, ia masih fokus pada makanannya.

Rafa berlalu kekamar setelah selesai makan, Gita menoleh kearah Daniel dan yang ditatap hanya mengulas senyum tipis mengerti, setelah itu Gita menyusul Rafa kekamar.

"Bang ada apa sih?" tanya Vina pelan. Sebenarnya gadis itu juga sangat cemas, hanya ada satu kemungkinan Rafa turun tangan, kesalahan fatal. Tapi siapa yang melakukan kesalahan.

Disisi lain Gita masuk kekamar dengan tawa yang pecah, Rafa yang berganti baju menoleh wanita itu aneh.

"Gue ganti baju, lucu?" tanya Rafa pelan.

Gita menggeleng lalu duduk dipinggir kasur.

"Ada gue nyinggung lo ganti baju?" tanya Gita sinis, Rafa memilih diam.

"Trus apa?" tanya laki laki itu datar.

Gita menatap Rafa yang tengah duduk mendekat. "Drama lo sangat hebat, kan gue udah bilang kalo lo itu sangat berbakat king " ujar Gita mengejek. Rafa menyentil dahi wanita itu membuatnya memekik.

"Up to you!" ujar Gita lalu mengambil amplop yang ada dilaci nakas kamarnya, ia memberikan amplop itu pada Rafa lalu berlalu keluar.

Rafa mendengus kenapa ia bisa menyukai wanita bar bar itu?.

Rafa mengikuti Gita keluar menuju ruang keluarga yang mungkin sudah ada anak anaknya yang menunggunya.

👑

Suasana tegang mendominasi diruangan itu saat ini. Rafa dan Gita duduk di sofa, sedangkan ke 14 anaknya sudah duduk diatas permadani coklat berbulu domba.

Rafa menoleh menatap Gita yang memainkan ponselnya, ia merebut ponsel itu membuat Gita menoleh tidak terima, Rafa tidak peduli dan memberi isyarat agar Gita membuka percakapan.

Gita mencibir kesal, kapan laki laki itu terlihat santai dengan keluarganya. Bahkan Rafa sangat tenang dan santai ketika rapat dengan para kolega bisnisnya.

Gita menatap semua anak anaknya yang hanya diam takut, kecuali Daniel pasti. Pemuda itu tampak santai dan tenang.

"Mom sudah tau hasil dari sekolah kalian" buka Gita membuat wajah anak anaknya semakin pias.

Didalam pikiran mereka apakah sudah memuaskan hasilnya atau malah jauh dari nilai B?.

"Daniel bagikan ini pada adik adikmu sesuai yang tertera!" ujar Gita seraya menyerahkan amplop yang ada dipangkuan Rafa.

Daniel menurut dan melakukan tanpa banyak kata, ia segera membuka amplop coklat yang didalamnya ada amplop putih beserta nama mereka yang diketik rapi.

Setelah semua mendapat amplop mereka, Rafa meminta untuk membukanya, semua membuka dengan takut dan gerakan slow motion.

Namun ekspresi kaget terpatri ketika melihat isi dari amplop itu, bukan surat teguran nilai atau point disekolah melainkan tiket pesawat Bandung-Bali lusa nanti.

"Kita liburan dad?" tanya Vina kurang yakin.

Rafa hanya mengangguk kecil yang membuat semua anaknya memekik senang, tapi kalian pasti tau siapa yang senang namun kalem, yah Daniel.

Sultan Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang