Sibuk

54 14 5
                                    

01.23

Suara tangisan Dimas yang baru beberapa menit lalu tertidur membuat Gita terjaga kembali. Rafa mau tidak mau memaksa membuka matanya menemani sang istri menidurkan kembali anak anaknya.

"Tidur aja Raf, biar Dimas aku urus, besok katanya ada meeting penting sama kolega dari Jepang" ujar Gita yang sudah menimang Dimas kembali.

Rafa menggeleng, "Kehilangan satu kolega ga bakal bikin bangkrut Gi"

Gita menggeleng cepat "Citra tidak profesional akan melekat pada perusahaan Raf, dan itu berdampak besar kedepannya ketika mau bangun relasi lagi" sahut Gita pelan karena tak ingin membangunkan Dimas yang hampir terpejam.

Gita membawa Dimas keluar dari kamar,  Rafa mengikuti wanita itu keluar tanpa banyak tanya. Gita ternyata memang sengaja membawa Rafa ke dapur.

"Buat coklat panas ya Raf, satu aja buat kamu sendiri. Maaf ga bisa bikinin" ujar Gita membuat Rafa mengangguk dan mengikuti saja kemauan wanita itu.

Secangkir coklat panas sudah siap, Gita menarik Rafa duduk dihadapan coklat panas itu, sedang Gita menunggu disampingnya dengan Dimas yang sudah tertidur.

"Sengaja nyuruh tidur? " tanya Rafa sesaat sebelum meminum coklat panasnya. Karena Rafa akan tidur cepat jika meminum coklat panas.

"Kan emang itu tujuannya" sahut Gita santai lalu fokus menatap Dimas membiarkan Rafa menghabiskan coklat panasnya.

"Capek ya?" tanya Rafa tiba tiba membuat Gita menoleh.

Gita menggeleng dengan senyum tulus "Ga ada rasa capek sedikitpun buat Dimas, Jeje, elu dan keluarga Raf"

Rafa menghela napas gusar "Lu udah 5 hari ga tidur Gi, sekalinya tidur beberapa menit doang ga sampe durasi sejam"

"Gue kan biasa gadang kalo nonton bola Raf, kalem lah"

Rafa menaruh gelasnya dibak cuci lalu membantu Gita berdiri dan memapah bahunya menuju kamar mereka.

Dimas ia taruh di box nya dan Rafa menarik Gita untuk tidur bersamanya. Rafa memeluk tubuh wanitanya itu.

"Apa perlu baby sitter?" pertanyaan Rafa kembali muncul ketika mereka baru memiliki anak. Gita sudah hapal.

"Gue mau anak gue dapet kasih sayang yang banyak dari orangtuanya langsung Raf, itu aja"

Rafa menghela napas pelan "Jaga kesehatan ibu yang hebat!"

Gita mengangguk dalam pelukan Rafa "Jaga kesehatan juga ayah yang luar biasa!"

Sesaat ketika keduanya akan terpejam tangisan Jeje kini menggantikan Dimas membuat Gita bangkit sigap dan Rafa menghela nafas lemah lalu membantu Gita.

👑

Gita sudah terbangun sejak jam masih menunjukkan pukul 3 dini hari. Dimas kembali terbangun untungnya Rafa tidak ikut bangun juga.

Sekarang hampir waktu subuh. Gita menyalakan alarm untuk membangunkan anak anaknya, lalu membangunkan Rafa untuk sholat subuh.

Gita segera mengambil Dimas karena menangis kembali, Rafa segera mandi untuk solat subuh bersama anak anaknya yang lain.

"Udah tidur?" tanya Rafa saat baru saja keluar dari kamar mandi, bahkan laki laki itu masih mengusap rambutnya yang basah dengan handuk kecil.

"Mereka tidur kok, mungkin karena alarm dia bangun lagi karena kaget" sahut Gita ringan.

"Lu udah tidur?" tanya Rafa yang membuat Gita diam sebentar sebelum mengangguk.

Sultan Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang