Perkara martabak telur 2 pasutri ngidam

72 12 15
                                    

20.21

Semua sudah berkumpul diruang keluarga setelah makan malam, bahkan Daniel pun ikut berkumpul bersama dengan adik adiknya. Hanya Lubna yang belom pulang, karena sedang ke Bogor karena rapat agensi.

Gita turun dari kamarnya ikut berkumpul bersama anak anaknya.

"Dad mana mam?" tanya Ratri saat melihat ibunya sendiri biasanya dad nya akan ada dimanapun ibunya ada.

"Dad masih mandi" sahut Gita ringan.

"Tumben mandi jam segini?" tanya Ajeng bingung, pasalnya sang ayah itu rajin.

"Mager dia dari pagi" sahut Gita seraya mencomot makanan ringan yang dimakan Delia.

"Dad beneran ngidam mam?" tanya Nara penasaran.

"Iya mau saingan dia ama mam" sahut Gita enteng lalu bertepatan dengan Rafa yang baru saja dateng.

"Dad!" Venus berlari menuju Rafa dan segera memeluknya. Rafa membalas pelukan putrinya itu dan menggendongnya.

"Kenapa Gi?" tanya Rafa yang punya perasaan dibicarakan.

Gita menggeleng pelan sebagai jawaban, Rafa mengajak Venus duduk disamping Gita.

Author pov:  Venus sok meluk Rafa, padahal dulu kalo gue suruh spam Rafa selalu bilang mau ngumpulin nyawa dulu.
Lawak lu Nus?😁

"Gi"

Gita yang dipanggil menoleh kearah Rafa dengan bingung. Rafa mendekat kearah kuping Gita untuk membisikkan sesuatu.

Gita yang peka mendekat kearah Rafa.

"Gue pingin martabak telor tanpa daun bawang" ujar Rafa pelan membuat Gita mengingat kembali obrolan tadi pagi ia dengan Rafa.

"Inget aja lu Raf" sahut Gita lalu mengangguk.

Rafa tersenyum tau apa yang akan dilakukan wanita itu. Rafa mengelus rambut panjang Venus yang masih setia dengannya.

"Nak,"

Semua otomatis mengalihkan atensinya pada Gita. Wajah antara kaget, penasaran, dan was was menjadi satu.

"Kenapa bu? Pingin sesuatu?" tanya Daniel paling pertama.

"Mam mau martabak ga pake daun bawang, yang jumbo tapi dan," Gita menggantung kalimatnya membuat wajah anak anak mereka tambah was was.

"Dan?" tanya Daniel lagi.

"Dan...kalian yang buat" akhir dari segalanya.

"Kita berempat belas mam?" suara Wiwin yamg kaget duluan.

Gita mengangguk semangat "Ini juga dad kalian yang ngidam, bareng sama mam"

Rafa mendelik menatap Gita yang malah membawa nama kebesarannya yang penuh wibawa.

"Tadi teh yang minta duluan saha?" tanya Gita tambah keras. Membuat Rafa kesal pada wanita disebelahnya.

"Hm."

Gita mencibir jail " Buruan ya nak big baby kita udah laper tuh ngidam martabak telor buatan kalian semua"

"Ayo kita buat!" ujar Daniel yang duluan berdiri dan berjalan menuju dapur.

Setelah Daniel menuju dapur barulah adik adiknya mengikuti semua ke dapur. Gita menatap Venus yang masih diam dipangkuan Rafa.

"Mam kira bakal ngintil kakaknya" ujar Gita yang membuat Venus menggeleng.

"Venus ga berani masak mam, gapapa masih kecil juga kan?" tanya Venus lalu menoleh pada ayahnya meminta pembelaan.

"Iya Venus nemenin dad aja disini" balas Rafa membuat gadis kecil yang baru saja masuk sekolah itu memekik girang.

Sultan Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang