Where are you, Vina?

73 14 15
                                    

Setelah sejam, Daniel dan bodyguard ayahnya tidak berhasil mencari Vina.  Jam sudah menunjukkan waktu sholat ashar.

Daniel tadi mendapat pesan dari dad bahwa sedang perjalanan menjemput, hal itu membuat Daniel kalang kabut mencari Vina yang entah dimana.

Sementara itu Faza sudah bingung menjawab pertanyaan yang lain tentang keberadaan Vina yang entah dimana.

"Ayo balik" suara itu membuat semua menoleh.

Rafa menatap wajah kaget semua anaknya, ia hanya mengajak pulang anak anaknya karena sudah sore.

"Abang sama Vina mana? Masih main ski?" tanya Gita yang menyadari tidak adanya anaknya yang lain.

Faza menatap kakinya bingung mau menjawab apa. Ia tidak tau bagaimana reaksi dad dan mam nya. Karena Daniel lah yang akan disalahkan.

Rafa melihat ada yang aneh dari ekspresi anak anaknya. Rafa mendekati Venus dan menatap anaknya itu lekat.

"Abang sama kak Vina kemana?" tanya Rafa pada Venus lembut.

Venus menimang sebelum menggeleng takut. Gita tau ada yang disembunyiin dari anak anaknya.

"Faza yang paling tua disini, bilang sama mam ada apa?" tanya Gita pada anak perempuannya itu.

Faza terdiam sejenak, menatap wajah mam dan dad nya yang menunggu jawaban dari anaknya.

"Daniel yang salah bu," potong Daniel membuat semua menoleh kearah laki laki sulung Sultan family.

"Maksud abang apa?" tanya Gita yang bingung.

Rafa mendekat kearah Daniel, Gita udah antisipasi akan suatu hal yang tidak diinginkan. Hubungan Rafa dan Daniel tidak pernah dekat dan terbangun, mengingat sifat keduanya sama.

Gita menahan lengan Rafa dan menariknya mundur. Gita memberi kode pada Rafa bahwa biar Gita sendiri yang akan tanya.

Rafa mundur membiarkan Gita yang mengambil alih. Ratri menyodorkan cireng ke arah Rafa, disusul Ajeng yang menyodorkan cimol, Nabil dan Bila menyodorkan telung.

"Hana ngasih minum biar ga keselek dad" sahut Hana dengan cengiran polosnya.

Rafa mau tidak mau membuang emosi demi melihat anak anaknya yang mampu menjadi mood booster.

"Makasih".

Gita menarik Daniel menjauh sedikit agar anak laki lakinya itu bisa tenang sedikit.

"Vina ilang bang?" tanya Gita to the point.

Daniel sudah menebak jika ibunya pasti sudah bisa menebak apa yang terjadi.

"Iya,bu"

Gita kaget ternyata dugaannya benar, Gita mencoba tenang walaupun panik aslinya. Gita mengambil ponselnya dan mendial nomer seseorang.

"Kerahin semua anak buah cari Vina sampe ketemu!" titah Gita pada seseorang yang diseberang sana.

Daniel menatap ibunya "Maafin Daniel,bu."

Gita tersenyum menguatkan "Vina pasti ketemu nak, mam yakin!" ujar Gita meyakinkan.

Daniel bangkit dan pamit mencari lagi, Gita mengasih izin dan segera balik menemui Rafa.

Rafa yang melihat istrinya sudah balik tanpa Daniel segera menghampiri. Gita terdiam ketika mata tajam nan dingin Rafa mengintimidasinya.

"Vina ga ketemu Raf, udah manggil anak buah buat cari." ujar Gita pelan, Rafa kaget bukan main.

"Kenapa bisa?" tanya Rafa dengan nada dingin yang berbeda dari biasanya. Rahang Rafa mengeras menahan marah.

"Kalian kembali ke mobil dan balik duluan" ujar Gita pada anak anaknya yang langsung dipatuhi.

Sultan Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang