Strong woman

49 12 10
                                    

Bulan bulan telah terlewati, Gita hanya menunggu waktu kapan malaikat kecilnya akan lahir ke dunia, menjadi bagian dari Sultan Family Adtama.

Gita sepakat tidak ingin USG membiarkannya menjadi surprise ketika bayi itu keluar nanti, tapi sungguh kehamilan ini terasa berat karena bobot bayi yang diperkirakan besar.

22.34

Gita seperti biasa tidak bisa tidur, dengan kandungan yang sudah besar membuat Gita susah mencari posisi tidur yang tepat.

Dan seperti biasa pula Rafa selalu menemani bahkan sampai pagi Rafa akan menemani Gita hingga wanita itu tertidur.

"Raf,"

Rafa menunduk guna melihat istrinya yang sedang ia peluk. Gita tampak berpikir sejenak.

"Kenapa gue grogi mau lahiran?" tanya Gita membuat Rafa mengernyit bingung. Rafa bingung karena ini lahiran yang ke 13 dan Gita gugup. Kemana saja kemaren.

"Gue temenin kayak biasanya" sahut Rafa menenangkan.

Gita terdiam lagi seraya memainkan kancing piyama Rafa.

"Udah siapin nama buat kurcaci kesekian ga?"

Rafa langsung menoleh dan tersenyum "Kalo cowo namanya Arsyanendra Radimas Adtama"

Gita mengangguk paham "Kalo cewe?"

Rafa berpikir sejenak "Jesica Adyatama"

Gita mengerutkan alis "Mirip artis favorit lu"

Rafa terkekeh ringan "Kan cantik"

Gita merasakan ada pergerakan diperutnya hanya sebentar lalu hilang lagi.

"Anaknya ngeprank Raf"

Rafa menoleh alisnya bertaut menatap wanita kecilnya "Ngeprank gimana astaga"

"Tadi gerak, bikin sakit terus berenti"

Rafa bingung saat ini harus menjawab apa karena ia sama sekali tidak memiliki pengalaman hamil atau semacamnya yang ia paham hanya tanam saham:v

diperusahaan lain.

"Tidur aja usahain kek biasanya ya" Ujar Rafa akhirnya dan Gita hanya mengangguk.

Gita mengelus perutnya meminta anaknya agar sabar dahulu. Karena sebentar lagi akan berjumpa dengan keluarganya.

05.14

Saat masih dini hari semua dikagetkan ketika Gita sudah akan melahirkan, terlihat dari ketuban yang sudah pecah.

Rafa panik, karena Gita tidak bilang sudah kontraksi dari saat mereka membahas nama anak mereka nanti.

Daniel yang membawa mobil kali ini mencoba cepat namun hati hati. Mendengar Rafa yang panik namun Gita hanya mengatur nafas tenang.

Bisa Daniel lihat wajah menahan sakit ibunya, keringat dingin mengalir bebas membuat Rafa tak bisa santai.

"Raf, sa...saki..t Ra..f" rintih Gita, Rafa menggenggam tangan Gita menyalurkan kekuatan pada istrinya itu.

"Daniel lebih cepat!" ujar Rafa pada Daniel membuat Daniel lebih fokus ke jalan agar aman.

"Raf anak lu udah mau keluar keknya" ujar Gita ringan

Gita menggenggam erat tangan Rafa sebagai pengalihan rasa sakitnya.

Setelah sampai dirumah sakit pribadi mereka, Rafa segera dibantu para suster dan Rafa meminta Daniel untuk menjemput adik adiknya sedang Rafa menemani Gita mempertaruhkan nyawanya demi anaknya.

Daniel segera menjalani tugasnya lalu Rafa masuk ke dalam tempat Gita yang sudah dipandu untuk mengejan.

Rafa menarik salah satu tangan Gita dan mengusap, mencium, dengan inisiatif memberi semangat pada wanita itu.

Sultan Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang