[200-New] I'm Secretly Married To a Big Shot

276

Bab 276: Sayang, aku minta maafPenerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas StudiosSejak dia mengenal Mo Yesi, dia selalu lembut terhadapnya terlepas dari bagaimana dia terhadap orang lain.Dia selalu baik padanya, memanjakannya sampai-sampai Qiao Chen merasa terlalu berlebihan.Setelah tinggal bersamanya untuk sementara waktu, Qiao Mianmian praktis lupa seperti apa dia dulu.Dia tidak pernah menjadi orang yang lembut, dia hanya lebih lembut terhadapnya.Dia juga bukan tipe orang yang memanjakan orang lain, dia hanyalah pengecualian.Qiao Mianmian dulu dimanja olehnya dan sekarang menganggapnya sebagai pria santai yang selalu bisa dia ajak bernegosiasi.Tapi sisi mengerikannya tiba-tiba ikut bermain, dan dia menegang lengannya, pikirannya benar-benar kosong.Dia tidak punya kata-kata, dan bagi Mo Yesi, sepertinya dia menyerah.Pria itu menjadi semakin marah dan dia berharap bisa menghancurkan Su Ze pada saat itu juga.Apapun yang dibutuhkan.Dalam kemarahannya, dia mengerahkan lebih banyak kekuatan saat dia mencubit dagunya. "Kenapa kamu tidak bicara? Apakah saya benar-benar tepat, jadi Anda tidak punya apa-apa untuk dikatakan? "Kulit Qiao Mianmian sangat lembut dan lembut.Bahkan sejumput cahaya akan membuatnya memerah.Dengan kekuatan yang dia terapkan, sudah beberapa tanda sidik jari muncul di dagunya.Wajahnya sudah mengerut karena rasa sakit, tetapi dia menggigit bibir dan tetap diam."Berbicara." Mo Yesi mulai kesal dengan kesunyiannya.Dia menatapnya. "Qiao Mianmian, kamu..."Dia berhenti di tengah kalimat.Saat dia melihat air mata di matanya dan tanda merah di dagunya, kemarahan dan kecemburuannya langsung digantikan oleh penyesalan."Maafkan saya." Dia dengan cepat menarik tangannya, dan ketika dia melihat semua tanda yang dia tinggalkan padanya, dia bahkan lebih kesal pada dirinya sendiri.Saat dia berkata "Saya minta maaf", Qiao Mianmian kehilangan kendali atas air matanya.Mereka datang membasahi pipinya.Air mata hangat itu mendarat di punggung tangan Mo Yesi.Tangan Mo Yesi digantung di udara seolah-olah dia terkejut dengan air mata panas yang membara.Pada saat itu, Qiao Mianmian merasa sangat sedih.Air mata terus mengalir.Tak lama kemudian, seluruh wajahnya basah karena tangisan yang tak henti-hentinya.Tetesan air terus jatuh ke tangan Mo Yesi tanpa suara.Sayang, maafkan aku. Mo Yesi tiba-tiba kehilangan apa yang harus dilakukan sekarang karena dia menangis.Dia bingung.Dia mencium pipinya dengan lembut dan menggunakan lengan bajunya untuk menyeka air matanya.Sepotong besar lengan bajunya sekarang basah kuyup.Qiao Mianmian tidak berhenti menangis. Bahkan, dia menangis lebih keras dari sebelumnya.Dia masih diam, tapi bahunya gemetar dan matanya bengkak."Sayang, maafkan aku, ini salahku. Jangan menangis, hatiku hancur. " Kemarahan di Mo Yesi benar-benar lenyap saat melihat mata merahnya.Sekarang setelah dia mendapatkan kembali rasionalitasnya, penyesalannya luar biasa.Dia berjanji bahwa dia tidak akan membiarkannya merasa dirugikan lagi.Tapi sekarang, dialah yang membuatnya melalui penderitaan ini dan membuatnya menangis.Bahkan jika dia membuatnya marah, dia seharusnya tidak marah padanya, apalagi menggunakan kata-kata seperti itu untuk memusuhi dia.