Delapan.

114 11 2
                                    

-Biarkan aku begini, karna hanya dengan ini aku bisa tertawa, daripada aku harus begitu namun aku tersiksa disitu-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Biarkan aku begini, karna hanya dengan ini aku bisa tertawa, daripada aku harus begitu namun aku tersiksa disitu-

Happy reading 🖤

Pagi ini kelas Nindya dan Athar sama sama mengadakan olahraga, kini Nindya tengah tertawa bersama Alasgar. Kebetulan Alasgar dan Athar ternyata satu kelas.

"lo cenayang ya? "

Nindya nampak berfikir kemana arah pembicaraan Lasgar. "apanya? "

"kemarin lo bilang ke gue buat hati hati makan dan minum, takutnya ada racun. Eh!  Ternyata ada racun beneran"

Nindya terkejut setengah jadi, perasaan ia hanya meletakkan cicak di dalam kopi milik Lasgar, namun kenapa jadi racun?

"gue gak naroh racun loh. Gue naroh cicak di kopi lo" ucap Nindya.

Lasgar tertawa terbahak-bahak. Mudah betul memancing emosi Nindya.

"ohh ternyata lo yang naroh cicaknya." Lasgar susah payah menahan tawanya agar tak kembali pecah namun hasilnya tetap nihil, ia tetap tertawa.

Duk!

Ada yang pernah mendengar pepatah?. Ada satu pepatah yang sering ibu-ibu ucapkan, jangan kebanyakan ketawa nanti pasti ada yang nangis!. Pernah denger? Kalau pernah berarti kita sama tos dulu dong!.

Lasgar meringis sambil mengusap kepalanya,sungguh sakit lemparan bola itu. Ia menoleh, matanya langsung melebar dikala orang yang ia lihat sangatlah menakutkan.

Nindya sudah tau siapa yang melempar dan bagaimana ekspresi wajah sang pelempar itu, ia hanya menutup mulutnya mencoba menahan tawa.

"gue pergi dulu ya Nin" Nindya mengangguk, lalu berjalan ke arah Athar

Namun saat dirinya berbalik Athar juga berbalik. Ia kira Athar akan datang lalu memeluknya dan berkata jangan dekat cowok lain. Ternyata tidak!.

Apa Athar masih marah? Dia kan cuma bercanda, kenapa sampe marah?

"woy! "

Nindya terperanjat kaget saat pundaknya di tepuk oleh Lody, ia menoleh lalu mengangkat dagunya.

"lagi ada masalah sama kak Athar? "

Nindya menggelengkan kepalanya,"ayok  ah, pak Darmo nanti marah lagi"

Mereka berjalan dan masuk ke barisan, mereka mulai mengikuti gerakan pemanasan yang di lakukan oleh ketua kelas di depan sana.
.
.

.
.

"jangan lama-lama marah sama Nindya"

Athar menoleh, lalu kembali memperhatikan guru olahraga yang sedang memprakatikkan gaya lemparan  bola basket. "gue gak marah, cuma mau liat seberapa dekat Anin sama si Anjing Lasgar! "

Annoying GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang