Empat.

158 16 2
                                    

Happy reading 🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 🖤

Hati ini hancur tuhan, apakah aku sebegitu rendah di mata mereka? Anak haram? ,sakit mental?  Sungguh miris hidup ku ini.

Nindya memutar arah, ia kembali keluar dari rumah saat mendengar perdebatan Abang dan Ayahnya. Baiklah, dia akan mengalah——pura pura tidak tahu lebih baik bukan? 

Ia menunduk sambil berjalan keluar dari pagar rumahnya, ia berjalan tanpa arah——yang penting telinganya tidak lagi mendengar kata kata menyakitkan.

Dia hanya tau, kalau wanita yang melahirkannya telah tiada saat dirinya lahir di dunia, lalu selama ini ayahnya sangat benci dengan dirinya, dan Abangnya yang selalu ada di belakangnya——selalu menjaganya dari jauh.

Hanya itu?  Iya! Hanya itu saja.

"gue sakit mental, berarti gue gila? " lirihnya.

Ohhhh, malas hidup rasanya. Biasanya kalau sedang malas hidup kalian akan melakukan apa? Bunuh diri? Membaca motivasi? Atau berdiam diri?. Ahh! Tapi saat ini sungguh malas untuk berbuat apapun, berjalan pun dia tak ada niat sama sekali.

"pulangnya sore aja lah! Gue males soalnya " ucapnya lagi.

Matahari sedang terik teriknya memancarkan sinarnya, membuat kulit terasa terbakar. Nindya sesekali mengelus lengannya mencoba meredakan panas di lengannya.

Ia sampai di sebuah cafe di pingggir jalanan kota, saat ia mendorong pintu——lonceng yang menggantung di atas pintu berdentang menimbulkan suara nyaring yang khas. Ia suka lonceng.

Nindya memilih bangku dekat penghalang kaca, dari sana ia bisa melihat kegiatan orang yang asik berlalu lalang kesana kemari, di sebrang sana ada sebuah kursi panjang dengan pohon tinggi nan rindang menjuntai meneduhkan kursi.

Ia memesan es krim vanilla dengan ukuran jumbo dan beberapa makanan ringan untuk menemaninya selagi dia berada di cafe itu.

Pandangannya masih menatap kursi panjang itu,hingga datanglah seorang ibu hamil yang duduk disana.

'kalau hidupmu sudah tidak menyenangkan, kamu bisa membuatnya jadi lebih menyenangkan. Caranya, ubahlah dirimu menjadi kepribadian yang dapat menarik perhatian orang, mungkin menjadi nakal? '

"pesanannya, silahkan menikmati" barista itu membuyarkan lamunannya, ia menoleh lalu tersenyum.

Ia merasa de javu saat mengingat kata kata yang sering terngiang di otaknya, padahal seingatnya belum ada yang pernah berbicara seperti itu padanya.

Ahh,sudahlah lebih baik menikmati es krim vanilla yang sudah tersaji didepan mata.
.
.

.
.

Lody turun dari mobilnya lalu memasuki pagar, beberapa penjaga yang sudah mengenalinya langsung membukakkan pintu untuknya.

Algas yang sedang mondar mandir langsung menoleh saat pintu utama di buka dari luar. "gue kira Nindya" ucap Algas.

Annoying GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang