Enam belas.

81 12 1
                                    

'Disaat mengeluh akan memperkeruh keadaan, dan menangis menjadi sia-sia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Disaat mengeluh akan memperkeruh keadaan, dan menangis menjadi sia-sia. Maka saat itulah senyuman manis mulai bermain peran' -AnindyaAzarine-

Happy reading 🖤

"jadi ini bagaimana Nona? " tanya Bi Yes sambil membawa buah-buahan

Nindya duduk sambil bersidekap dada, ia berada di dapur bersama 3 pelayan yang seperti biasa akan membawa sarapan untuknya, seperti Bi Gres yang biasanya membawa roti keju, Bi Les yang akan membawakannya segelas susu putih dan Bibi Yes yang membawa sepiring buah-buahan segar.

"coba sekarang Bibi Lesa yang bawa Buah-buahannya berarti Bibi Yes yang bawa Roti kejunya, nah Bibi Gres yang bawa Susu putihnya, jadi urutannya itu Bibi Yes terus Bibi Gres nah terakhir Bibi Les" ucap Nindya, tangannya juga ikut bergerak sesuai ucapannya. Sedangkan ketiga wanita tua baya itu menuruti tanpa protes sekalipun.

"nah, okeh yuk siapin. Nanti Nindya telat lagi" Nindya merubah posisinya menghadap meja makan pribadi miliknya.

Bi Yes melangkah mendekati Nona mudanya, dan meletakkan sepiring roti panggang dengan Keju yang vertebaran di atasnya. "silahkan Nona"

Di susul Bibi Gres debgan segelas Susu putih."silahkan "

"buah-buahnya segar loh Non" Bibi Les menaruh sepiring buah-buahan yang sudah terpotong,sungguh sangat menggiurkan ubtuk di santap.

"makasih Bibi-bibi" dengan semangat 45 Nindya menghabiskan makanannya dalam waktu 7 menit,

Setelah menyelesaikan sarapannya, Nindya segera keluar dari rumahnya, ia takut jika Athar menunggunya terlalu lama.

"WOY! "

Nindya mengernyitkan dahinya saat melihat ekspresi Athar yang datar, padahal saat ia mengagetkannya Laki-laki itu terjungkal, namun wajahnya tetap datar? Aneh!

"ish! Pacarnya siapa sihh?? Kaku banget" ujar Nindya sambil mencubit pipi Athar

"pacar kamu"ucap Athar sambil memegang tangan Nindya yang menyentuh pipinya.

"pacar ku? Aku lupa kalau aku punya pacar! Masa kemarin aku....... " Nindya menghentikan ucapannya lalu naik di atas jok belakang motor Athar, tentu dia takut jika Athar cemburu lalu meninggalkan nya bukan?

".........kemarin aku ketemu cowok di lampu merah, dia nganterin aku ke rumah Lody. Tapi sebelumnya dia ngajak aku ke pasar kuliner, itu loh yang deket alun alun. Nah dia bilang 'apasi yang enggak buat cewek cantik kek Kamu' gitu "

Brumm brumm brumm

'ngakak ya tuhann!! Ini pacar gue kan? Anjing cemburunya ngakak! "

Motor Ninja itu membelah jalanan kota dengan kecepatan sangat tinggi. Nindya bukannya takut malah tertawa terbahak-bahak. Athar tau jika gadis di belakangnya ini jujur namun sengaja menceritakan bagian yang bisa membuatnya cemburu.

Annoying GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang