Anin begini karena lo!
Happy reading 🖤
"sakit, Athar"
Bagai sebuah tarikan, Athar langsung mendekat dan duduk di tepi brankar, tangannya terulur menyentuh dahi Nindya, sangat pelan, takut membuat Nindya terbangun dari tidurnya.
Ada hati yang perih, Algas dan Juven ingin menangis, saat sakit pun adiknya malah menyebut nama orang lain ketimbang Abang-abangnya. Mereka sungguh malu, tak bisa mendekat sekedar menyentuh, memeluk, mengusap.
"Bang! Apakah di sekolah kita gak boleh deket sama Nindya? " Juven kecil terus menangis saat Abangnya menahan lengannya untuk memeluk gadis kecil yang sedang menangis.
"kamu kan sudah tau, Juven. Jangan membuat masalah tambah kacau, ayo balik ke kelas aja! "
"hiks, hiks Nindya punya dua abang, tapi abangnya ini malah acuh sama dia" lirih Juven.
"ayo Juven! " air mata Algas luruh sudah, sekuat tenaga ia menahannya namun sepertinya sia-sia.
Algas keluar dari Uks, hatinya hancur, dia sayang Nindya, dia mencintai Nindya dan Juven yang merupakan adiknya, namun.. Ah! Ini masih terlalu awal untuk menjelaskan ini permasalahan.a
"Bangg, "
Algas cepat-cepat mengahapus air matanya saat suara Juven masuk ke indra pendengarannya. Ia menoleh.
"Balik kelas, Nindya biar Athar yang jaga" Algas mengangguk lalu mengikuti kembarannya menuju kelas.
.
..
."anjing! Ponsel gue di umpetin Nindya tadi. Untung aja orang nya ada di uks kalau gak udah gue bejek bejek tuh cewek" omel Laras.
"berani? "
Laras menoleh mendapati Lody yang tengah bersedekap dada menatap dirinya. "maksud gue, mau gue sayang sayang"
Lody hanya memutar matanya malas, ia kembali ke tempat duduknya,memejamkan mata dan meletakkan kepalanya di tumpuan tangan.
Tok tok tok.
Lody mengangkat kepalanya, melihat kedepan, salah satu temannya, Farah, berjalan mendekati pintu lalu membukanya, setelah bercakap-cakap, Farah menoleh ke arah Lody, lalu berjalan mendekati.
"Di cari"
Lody berjalan ke arah pintu, ia terkejut karna kedatangan 11 laki laki dengan ekspresi yang amat menakutkan. Namun tampan, xixixixi.
"2356" Abbas berbicara isyarat
Lody paham, ia berjalan mengambil tas nya lalu berlari keluar menyusul rombongan.
Mereka segera menaiki motor ninja masing-masing, dengan cepat mereka menancap gas dan melaju dengan kecepatan penuh, motor yang berjalan di depan dengan teganya menabrak pagar dengan keras membuat pagar itu
musnah seketika.Pak Surip sebagai satpam hanya menatap pagar kesayangannya dengan nanar. "sembilan puluh sembilan kali"
"Gue ikut mana nih? " tanya Lody karna di parkiran hanya tersisa Nathan dan Iqbal saja yang belum pergi menyusul yang lain.
"gue gak mau bonceng lo, udah ada pawangnya lo mah" Lody hanya ber'hah' tidak mengerti. Pawang? Apaan?
Nathan segera mencekal tangannya dan membawanya ke atas motornya, mendudukkan Lody yang terbengong, lalu membenarkan rok nya, dan menutupi nya dengan jaket hitam miliknya, tak lupa Nathan memasangkan helm di kepala Lody. Baru dirinya naik ke atas motor.
Lody hanya terpaku, tak berkutik sama sekali. Bahkan saat Nathan hendak naik, pinggangnya di tahan agar tidak jatuh saat Nathan naik, dan dia hanya diam sampai motor itu melaju dengan kecepatan penuh, tangannya di tuntun melingkar di pinggang cowok itu dan lagi lagi dia diam.
"gu-gue di perkosa? "
.
..
."Athar, Abang sama yang lain kemana? "
Athar yang tengah menyuapi nya terhenti lalu menatap mata Nindya intens. "mau tau? "
Nindya paham apa yang terjadi, ia hanya menggeleng, menolak untuk mengetahuinya. "Siapa lagi yang mau datang? Uncle Bow? Atau Onty Cris?"
"Paman Bow yang mau datang"
"kapan? "
"besok"
Nindya terkejut, kenapa harus besok? Lukanya belum sembuh, "kenapa harus besok? Luka Anin belum sembuh"
Athar hanya mendesah kecil, ia bukan siapa siapa di keluarga Nindya,jadi dia tidak berhak untuk mencegah Paman Bow ke indonesia.
"gak papa, tenang aja, besok aku main ke rumah kok"Ucap Athar,
"kepalanya masih sakit gak? "
"udah sehat, yuk ke kelas"Nindya segera bergegas duduk lalu kakinya turun dari brankar Uks, namun pinggangnya di tahan oleh Athar.
"mau kemana kelinci kecil? "
"mau ke kelas Singa betina "
Athar melebarkan matanya, apakah Nindya typo mengatakan betina tadi?.
Nindya malah tertawa terbahak bahak melihat wajah Athar yang hampir kesal."ayok ah, ke kelas" Nindya menarik pergelangan tangan Athar, namun kekuatan Athar tentu lebih besar, sehingga Athar menarik lengannya membuat Nindya tertarik dan jatuh dalam dekapannya.
Wajah mereka sangat dekat, Athar mendekatkan dahinya ke dahi Nindya, mereka saling bertatapan. "kenapa Anin gue semakin cantik,Hmm?"
Pipi Nindya tentu bersemu,ia menunduk, menahan malu yang amat mendalam. Athar menarik dagunya ke atas, pandangannya berhenti di bibir tipis nan merah milik Nindya,
Athar memiringkan kepalanya, pandangannya tetap ke arah bibir Nindya, sedangkan Nindya sudah keringat dingin di buatnya, ia hanya menutup matanya.
Athar berhenti saat bibirnya hampir bersentuhan dengan bibir Nindya, ia menggeser mulutnya dan mengecup pipi Nindya lama, telunjuknya mengarah menyentuh bibir Nindya.
"jaga ini sampai malam pertama kita"
TBC..
Minggu ini Update ya, doain aja semoga bisa double. Kasih bintang dong buat Nindya sama Athar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Girlfriend
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Update seminggu sekali yaa ^o^ Gadis cantik dengan sejuta kejahilannya membuat semua orang menjadi geram saat berpapasan dengannya, Anindya Azarine Edward namanya atau yang sering dipanggil Ninda oleh teman temannya. Jangan be...