Ada cerita yang tak pernah mau beranjak dari pulas, tak peduli matahari menyengat hangat embun-embun perawan hingga berubah jadi awan. Aku tetap disini, memunguti sisa masa laluku yang tak pernah mampu aku ingat seutuhnya. Dan ada kelap-kelip yang menyilaukan pandangan tentang kampung halaman, mengirimi mantra-mantra gaib yang tak terbaca manusia. Ada kesalahpahaman, menari dan terus menari mengikuti riak tangisku yang cukup merdu. Aku terus mengiringinya, hingga ia merasa lelah dan lelap dalam pangkuan.
Malang, 2009
KAMU SEDANG MEMBACA
gara-gara secangkir wajahmu aku tidak bisa tidur
Poetrywajah kekasih yang membuat mabuk kepayang