Ada banyak hal yang belum sempat aku bagi, diantaranya adalah mimpiku.
Ada seseorang yang ingin aku ajak menikmatinya, dialah dirimu yang utuh.
Semanis mimpiku semalam, aku datang dengan seuntai salam. Sekedar memperkenalkan duniaku yang penuh coretan, mungkin kau sudi untuk menghapusnya hingga tampak anggun duniaku.
Sekedar permintaan sederhana, kau tak perlu memikirkannya. Cukup kondisikan dirimu senyaman mungkin, dan cermati bisikan angin yang akan membelai helai demi helai rambutmu. Lalu, kosongkan sejenak fikiranmu dari berbagai tulisan-tulisan yang belum sempat kau maknai dan mulailah untuk mendengarkan apa kata langit kamarmu sebelum mengucapkan selamat malam dan selamat tidur. Sebelum kau bermimpi ingat kembali diriku yang kecil, ingat kembali kata-kata manis yang pernah kau bagi. Tapi jangan kau pikirkan kenapa kau kemarin membaginya, lantaran akan membuat ini semua tidak sederhana. Cukup ingat aku yang ingin membuat mimpinya manis, tentunya dengan serangkaian canda dan senyum kelabumu. Ingat juga musim yang mengantarmu dengan kereta, dimana ada simulasi gerimis yang menemani perjalanan mimpimu. Dan pada sesaat sebelumnya ada aku yang ingin menjadi payung, untuk menghindarkan dirimu dari basah hujan akhir musim.
Ada beberapa bagian yang terpotong dari halaman buku harianku, dimana ada bibirmu yang bisu. Ada keluhmu yang belum sempat aku maknai, dan juga ada harapanku yang belum terealisasi. Dua cerita yang belum terselesaikan, mungkin perlu alur baru untuk menyempurnakan kisah ini.
Sementara hari ini aku tidak lagi bisa membaca tiap gerik mayamu, tak ada isyarat yang dapat aku tangkap dari tingkah asingmu. Tak ada lagi inspirasi yang bisa aku susun menjadi mimpi-mimpi manis, beberapa indraku telah kau sayati dengan belati yang kau curi dari ruang tersadarku. Dan akhirnya aku hanya bisa diam, menunggu momen perkenalan itu terulang lagi dan ada aku lagi dengan mimpi manis ini.
Hari ini ada beberapa hal yang lupa aku tulis dalam buku harianku, beberapa bagian yang mungkin akan menjadi kisah.
Malang, 2009
KAMU SEDANG MEMBACA
gara-gara secangkir wajahmu aku tidak bisa tidur
Poetrywajah kekasih yang membuat mabuk kepayang