Extra Part

10.1K 720 14
                                    

Jeng-jeng-jeng akhirnya Ekstra Part datang wkwk

Menurut kalian enaknya mau update cerita gimana lagi nih enaknya ?

Udah ada sih stock ceritanya tapi masih ragu wkwk

*_*_*


Arabel masuk ke dalam rumah dengan menggandeng Lybel yang sedang memakan es krim. Rista mengikuti mereka dibelakang sambil membawa es krim yang sama dengan Lybel.

"Apakah Tuan sudah sampai ?" tanya Rista yang membuat Arabel mengedikkan bahunya.

"Sepertinya pria itu sudah pulang" ucap Arabel yang membuat Rista mengangguk.

"Lybel sayang. Cuci tangan dan kaki ditemankan oleh Aunty Nana ya ? Mommy mau menemui Daddy" 

Gadis berusia empat tahun itu menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Lybel tumbuh menjadi gadis manis duplikat Alymer kecuali senyuman itu.

"Kenapa tidak aku saja ?"ucap Rista yang membuat Arabel yang tadi sedikit menundukkan badannya langsung menoleh dan menatap tajam.

"Pikirkan kandunganmu atau kau ingin aku dibunuh Gris karena tidak menjagamu ?" Sinis Arabel sambil melihat perut Rista yang masih rata.

"Baiklah. Aku hanya akan menyiapkan baju Lybel sayang" ucap Rista dan di angguki oleh Arabel.

Arabel melangkahkan kakinya menuju lantai atas untuk melihat Alymer sudah datang atau tidak Namun seharusnya pria itu sudah datang karena ini sudah pukul tujuh malam.

Arabel dan Rista baru saja berbelanja peralatan bayi. Mereka berdua langsung kalap ketika melihat barang menggemaskan yang mereka temui selama di Mall.

Sedangkan Celo yang diberikan perintah untuk menjaga Arabel dan Rista dengan sabar mengikuti mereka berdua. Serta membawakan barang belanjaan mereka yang sangat banyak.

Dengan perlahan Arabel membuka pintu kamar dan melihat seorang pria tampan berkemeja putih duduk di meja kerja pojok ruangan.

Pria itu menatap Arabel sebentar dengan tatapan datar sebelum kembali fokus dengan sebuah berkas di tangannya.

Arabel mengernyitkan keningnya melihat hal itu. Ada apa gerangan yang membuat prianya itu hanya menatap seperti itu.

Seingatnya pria itu tadi pagi baik-baik saja. Bahkan orang yang memberikan ide untuk jalan-jalan adalah pria itu sendiri.

Lebih tepatnya memaksa. Pria itu memberikan dua kartu gold untuk Arabel supaya Arabel pergi berbelanja dan menghabiskan uang pria itu.

Arabel berjalan menuju ranjang dan masih menatap Alymer yang sok sibuk dengan pekerjaannya. Suara deheman Arabel dicoba untuk menarik perhatian pria itu. 

Tetapi Alymer sama sekali tidak menoleh kearah Arabel. Hal itu semakin membuat Arabel heran dan bertanya-tanya apa yang telah terjadi.

Sikap kesensitifan Arabel langsung tersentil melihat hal itu. Arabel langsung cemberut ketika diabaikan seperti ini.

Jika pria itu marah karena tagihan pria itu tiba-tiba membengkak. Arabel akan lebih dahulu marah. Bagaimanapun yang menyuruhnya belanja adalah pria itu.

Enak saja marah karena ide pria itu sendiri. Arabel juga bisa lebih marah lagi jika dihadapkan alasan seperti itu.

Dengan kesal Arabel ingin segera melepaskan sepatunya. Tetapi kandungannya yang sudah cukup besar menghalanginya untuk melepaskan sepatunya.

Hal itu makin membuat Arabel meradang dan menghentakkan kakinya. Arabel yakin jika Alymer mendengar dan melihat apa yang dilakukan Arabel hanya diam saja.

Ossesione Alymer ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang