Chapter 7

8.6K 712 5
                                    

JANGAN LUPA LIKE DAN COMMENT SEBAGAI DUKUNGAN KALIAN

Jangan lupa kunjungi akun Dreame-ku

Sewaktu-waktu aku bisa saja hanya aktif di sana

Kalian bisa mencari dengan cara ketik : Juanita Pangestu

Jangqn lupa follow dan like semua ceritaku ya

Terima kasih

Selamat membaca

*-*-*

"Apa maksudmu ?" ucap Arabel serasa ingin marah dan mengamuk kepada pria yang ada di sampingnya.

"Ayolah, apa salahnya jika kita memang bersama. Bukankah itu bagus untukmu dan aku harga diriku terselamatkan.

Arabel menghela nafas pelan dan memijat pangkal hidungnya. Arabel tidak tau apa yang harus dilakukannya sekarang. Terjebak dengan Alymer bukanlah hal yang ada di dalam listnya.

Mobil Alymer masuk ke dalam basement apartemen kelas atas. Tidak perlu mengajukan pertanyaan bodoh dimanakah mereka sekarang.

Masih melekat diingatannya dimana tempat ini. Mobil itu berhenti dan membuat kesunyian terasa lekat di dalam mobil.

"Kita bicarakan semuanya di dalam apartemenku" ucap Alymer dengan melepas sealtbetnya.

Pikiran Arabel berpikir cepat dia dirinya diam saja bahkan sampai di apartemen pria brengsek yang sedang berada di sampingnya.

"Buang pikiranmu. Kau tau, lepas dariku sangat sulit" ucap Alymer yang membuat Arabel menghela nafas dan membenarkan hal itu dalam pikirannya.

Disinilah akhirnya Arabel duduk di sofa ruang tamu apartemen yang sangat mewah. Arabel menatap Alymer yang menyodorkan sebotol jus dan dia meneguk sekaleng soda.

"Aku tidak akan mabuk jika itu yang kau takutkan. Aku tidak memberimu soda siapa tau ada anakku di dalam kandunganmu" ucapnya sambil tersenyum kecil menatap Arabel yang wajahnya langsung memucat.

"Kau jangan becanda denganku" ucap Arabel dengan nada bergetar

Alymer menyandarkan tubuhnya dan  senyuman kecil itu belum luntur. Tetapi makin terlihat melebar.

"Tenang saja. Aku tidak menginginkan anak saat ini" ucap Alymer yang membuat Arabel tanpa sadar menghela nafas pelan

"Katakan dengan cepat apa yang kau maksud" ucap Arabel yang mulai muak dan pusing di dalam apartemen ini

Kenangan pahit itu masih berputar di kepalanya. Sebenarnya Arabel merasa takut ketika Alymer mengatakan hal yang berhubungan dengan kandungan.

Apa yang akan terjadi jika ada bayi mungil yang tumbuh dalam kandungannya. Kedua orang tuanya bercerai dan dirinya hamil diluar nikah.

Mau bagaimana kehidupannya kelak

Alymer dapat melihat jika Arabel sedang melamun dan berpikir sesuatu. Bagi Alymer entah kenapa Arabel terlihat sangat spesial atau berbeda dengan perempuan yang pernah dilihatnya.

"Percakapan tidak akan berjalan jika hanya ada satu pikiran" ucapan Alymer sukses membuat Arabel tersadar.

"Jadilah kekasihku dan semua beres. Teman-temanku menantangku untuk mengajakmu berkencan dan aku adalah orang yang benci kekalahan" ucap Alymer yang membuat Arabel menggelengkan kepalanya.

"Jadi kau menjebakku dengan teman-temanmu supaya meniduriku ? Brengsek" ucap Arabel dengan wajah memerah marah.

Alymer meneguk sodanya kembali dan menggelengkan kepalanya. Arabel adalah perempuan yang sangat mudah marah. Hal itu sangat terlihat menggemaskan bagi Alymer.

Ossesione Alymer ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang