Ending ( Maaf Telat Hehe )

9.9K 756 17
                                    

Jeng... jeng... jeng.... 

Ini dia, sudah kukabulkan ya... Kemarin mau update sebenernya tapi kok tepar jadi hari ini deh bisanya...

Terima kasih teman-teman atas supportnya karena cerita ini akhirnya ending juga...

Setelah sekian lama tidak kulanjut-lanjutkan

Tunggu ceritaku yang lainnya ya guys

Terima kasih luv you all


*_*_*


Arabel dan Alymer keluar dari ruang rawat inap Collin. Yego, Argus, dan Andine menatap mereka berdua ketika baru saja keluar.

Apalagi Yego yang terlihat ingin sekali mengatakan sesuatu kepada Arabel. Lebih tepatnya ingin meminta penjelasan.

Sekarang giliran mereka bertiga untuk menjenguk Collin. Ketika di dalam Alymer menjelaskan semuanya dan mengatakan jika masalah tanah sekarang semua keputusan ada di tangan Arabel.

Alymer mengatakan jika Arabel akan menjadi pemilik tanah itu. Terserah Arabel akan melakukan tanah itu.

Hal yang membuat pipi Arabel langsung memerah adalah Alymer mengatakan kepada Collin jika Arabel merupakan Istrinya.

Collin serta keluarganya sangat berterima kasih karena Cafe itu tidak jadi dialih fungsikan. Collin bahkan sampai menangis ketika memeluk Arabel.

"Aku akan mengantarmu pulang" ucap Alymer ketika lorong hanya menyisakan mereka berdua.

Celo sedang mengurus administrasi biaya rumah sakit Collin. Bahkan Alymer juga memindahkan Collin ke ruang rawat inap VVIP di rumah sakit ini.

"Ehm... Gris mungkin yang akan menjemputku" ucap Arabel yang membuat Alymer mengangkat sebelah alisnya.

"Tugas Gris sudah selesai. Kau ingat perjanjian kita bukan ? Aku sudah sembuh, bel" ucap Alymer sambil menyelipkan anak rambut Arabel dibelakang telinga.

Arabel memejamkan matanya sebentar sebelum melangkah mundur menjauhi Alymer. Pria itu terlihat tidak suka ketika Arabel menghindarinya lagi.

"Perjanjian kita sudah selesai, Al" Alymer mendekat dan menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana bisa perjanjian selesai ? Kau tidak akan menghindari takdir, Kau mengatakan itu padaku" ucap Alymer memaksa.

"Lalu bagaimana dengan perempuan di supermarket itu ?"

Alymer terlihat kaget setelah Arabel mengatakan hal itu. Bahkan Alymer juga memundurkan badannya dan sangat terkejut.

"Kita pernah bertemu ? Bagaimana kau tau tentang itu"Arabel tersenyum getir melihat kekagetan Alymer.

"Tidak penting lagi kita pernah bertemu atau tidak. Kau menemukan penggantiku, itu sudah cukup menjadi alasan semuanya berakhir, Al"

"Aku menyuruhmu menunggu hingga takdir mempertemukan kita. Tapi lihat takdir berkata lain kau menemukan orang lain"

Alymer menggelengkan kepalanya sebelum berjalan mendekat. Alymer memegang kedua bahu Arabel dengan begitu lembut.

"Semua tidak seperti yang kau pikirkan, Bel. Bagaimanapun kau tidak bisa pergi lagi dariku. Sudah cukup kau meninggalkanku selama ini"

"Alasan apa lagi yang ingin kau katakan. Aku tidak akan mengijinkan kau pergi lagi. Tidak akan" ucap Alymer yang membuat Arabel menatap mata pria itu mencari sebuah kebohongan dan Arabel tak menemukannya.

"Lalu siapa perempuan itu ?" tanya Arabel ingin memastikan semuanya.

"Dia pemilik supermarket itu. Letaknya juga merupakan tanah yang akan dibangun anak perusahaanku. Dia bukan siapa-siapa" 

Ossesione Alymer ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang