XXVII - Jamuan teh.

3K 481 2
                                    

"Sudah makan?" Denta bertanya setelah sesaat mereka sibuk dengan kegiatannya masing masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah makan?" Denta bertanya setelah sesaat mereka sibuk dengan kegiatannya masing masing.

"Belum." Yn menjawab dengan matanya yang tetap fokus membaca pada buku yang sebelumnya Denta bawa.

"Kalau begitu ayo kita makan." Denta berbicara lagi.

Yn melirik Denta sesaat lalu menjawab "Ini belum jam makan malam." Denta yang mendengar itu menghela napasnya pelan.

"Tidak apa mempercepat makan malam sekali-kali." Pria muda itu masih berusaha membujuk gadis di sebelahnya, mendengar itu Yn terdiam sejenak.

"Jika aku makan malam sekarang, ayah akan marah karena tidak makan bersama nya. Itu merepotkan."

Yn akhirnya menggeleng pelan. "Tidak. Lebih baik kita makan cemilan saja sambil menunggu makan malam." Nona manis itu menatap pria di sebelahnya sambil tersenyum kecil.

Denta menghela napas lagi, ia memang selalu tidak bisa menang jika membujuk gadis dihadapannya. "Baiklah."

"Ya sudah, kita makan roti yang kubawa saja ya?" Denta berkata lagi, tubuhnya bergerak mengambil roti yang ia bawa sedari tadi.

"Kau bawa roti? Sejak kapan?" Yn menatap bingung, pasalnya ia tidak menyadari hal tersebut sejak tadi. Denta memutar bola matanya malas.

"Sejak aku masuk kedalam sini, aku membawa roti."

Yn akhirnya mengangguk kecil "Wah! Roti kesukaanku!" Denta yang mendengar itu terkekeh kecil "Aku tahu kau suka, makanya ku bawakan."

"Terimakasih!" Yn tersenyum ceria sambil menyuap roti yang kini telah berada di tangannya.

***

Bella sedikit membungkuk dengan kedua tangan menggenggam gaun miliknya memberi salam pada Yn. Yang di beri salam hanya tersenyum kecil dan mempersilakan Bella duduk di hadapannya.

Beberapa hari setelah gadis manis itu sembuh dari demam nya, ia langsung mengirim surat kepada bella untuk mengajaknya minum teh bersama.

"Terimakasih sudah mau mengajak saya minum teh bersama nona." Bella tersenyum lebar. Yn yang tadi menatap taman mawarnya kembali menatap bella.

"Tidak apa, bagaimana kabar nona?" Yn membalas dengan senyuman. Tangannya bergerak mengambil cangkir dihadapannya, lalu menyeruput teh Chamomile dengan anggun.

"A-ah, saya baik baik saja. Sebenarnya ada yang ingin saya bicarakan dengan nona. Apa boleh?" Bella berucap canggung.

Yn mengangguk kecil tanda ia memberi izin.

"Se-sebenarnya, i-itu a-aku..." Bella terlihat gemetar dan berbicara terbata bata. Yn yang melihat pun sedikit kebingungan, tapi dengan cepat ia kembali tersenyum.

"Katakan saja, tidak perlu takut. Aku tidak akan menggigit."

Menarik napas dalam, lalu Bella kembali melanjutkan ucapannya "Sebenarnya dulu aku di suruh ayah mendekati yang mulia Jungkook, d-dan aku benar benar menyukainya."

My emperor [jungkook X You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang