XXXVII - Gadis bintang

2.2K 333 29
                                    

"Kau boleh pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau boleh pergi." Suara Taehyung kembali terdengar setelah ia terdiam sesaat. Pikirannya melayang jauh mengingat segala sesuatu yang terjadi; Teori ke janggalan sudah pasti.

Ia telah mengenal seperti apa keluarga Marqel, bekerja sama selama ini cukup membuatnya paham betul tindakan yang akan ia lakukan. Berbeda dengan bangsawan lain.Keluarga Marqel tidak pernah menentang kekaisaran, ia menjujung tinggi reputasi dan nama besarnya.

"Sebenarnya apa yang ku lewatkan?" Taehyung berdialog didalam hati.

"Tuan," Jin sedari tadi belum beranjak dari posisinya, ada satu hal yang ingin ia ucapkan. Tapi lidah terlalu kelu untuk berucap.

"Kau belum pergi? Ada apa?" Tubuh Jin sedikit menegang tatkala mendengar kata menginterupsi tuannya.

Beberapa saat ia terdiam sebelum akhirnya berhasil berucap "Apakah saya boleh bertemu dengan nona?"

Taehyung yang mendengar itu mengernyitkan dahi, menatap bingung Jin yang sedang meminta dengan sepenuh hati.

"Aku tidak pernah melarangmu bertemu dengannya."

♕..';☾°.⋆.◦:.♔

Gadis manis tengah berdiri menatap cakrawala hitam dengan samudra dalam manik besarnya. Garis bibir terangkat tatkala semilir angin musim gugur menyapa tubuh sang gadis; juga rambut perak yang memakan sinar rembulan ikut bergerak mengikuti arah angin.

Tubuh mungilnya sedikit menggigil akibat hanya dibalut piyama putih, namun itu tidak berhasil membuat ia goyah berbalik memasuki kamar dan melapisi tubuh dengan selimut tebal.

Kaki mulus itu masih setia beridiri kokoh di balkon kamar, menikmati cahaya rembulan yang bersinar dengan percaya diri ditemani para bintang.

"Nona?" Satu kata, satu kata dari suara yang dapat membuat semua ketenangannya kacau. Ia berbalik dengan cepat, menatap tidak percaya apa yang ia lihat kemudian.

"Jin! Itu kau?" Gadis manis menutup mulut dengan kedua tangan. Menerima anggukan kecil sebagai jawaban, ia melangkah maju memperkecil jarak.

"Nona, Maaf saya terlambat." Jin menunduk, menatap gadis dihadapannya yang memiliki perbedaan tinggi terlampau jauh. Ia bergerak melepas Jas hitam yang membalut tubuhnya lalu memakaikan nya pada pundak sang gadis.

Tatapan gadis pemilik manik samudra menajam, menggigit bibir ranumnya cukup keras; ia merasa kesal. Pria di hadapannya pergi tanpa kalimat lalu kembali setelah sekian lama.

"Kemana saja kau?" Pertanyaan yang selama ini ia simpan keluar dari mulutnya.

"Saya-" Ucapan Jin terpotong.

"kau sudah janji untuk tidak meninggalkan ku!" Yn menaikkan suaranya. Jin terdiam, manik obsidian itu menatap sendu. tubuh besar bergerak merengkuh tubuh sang gadis yang ia pikir akan remuk jika tertekan sedikit saja.

My emperor [jungkook X You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang