XLVI - Anak panah

1.1K 253 19
                                    

Surai putih abu gadis manis tersisir oleh semilir angin, baju tradisional campuran Cheongsam dan Hanbok yang ia kenakan juga ikut melambai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Surai putih abu gadis manis tersisir oleh semilir angin, baju tradisional campuran Cheongsam dan Hanbok yang ia kenakan juga ikut melambai.

Gadis manis itu menatap sekitar, asik menikmati jalan jalan nya sampai tak sadar bahwa ia mulai memasuki area berlatih ksatria.

Seni bela diri yang terlihat menawan, sungguh berbeda dengan seni bela diri yang ada di kediaman Duke. Gadis manis menjadi sedikit tertarik.

"Mumpung sedang tidak ada Jin, mari kita intip saja gerakannya." Gumam Yn pelan.

Seni bela diri yang terlihat seperti sedang menari dan menyatu dengan angin. Gadis manis benar benar di buat terkesan berkali kali.

"Aku berharap aku bisa mempelajarinya." Gumam Yn lagi.

"Kau bisa kok mempelajarinya." Suara dari belakang membuatnya terlonjak kaget, untung Yn bisa menjaga keseimbangan tubuhnya, jika tidak mungkin ia akan berciuman dengan tanah secara tidak elite nya.

"Kak Hui, kau membuat ku terkejut!" Yang di sindir malah terkekeh geli.

Baru satu hari mereka bersama tapi sudah seperti kakak beradik bertahun tahun. Itu disebabkan sikap kedua anak kembar ini yang sangat terbuka dan juga ramah.

"Tapi serius Yn, kau bisa mempelajari seni bela diri itu jika kau mau. Aku bisa mengajarimu!" Yui menimpali dengan semangat, sedikit acuh pada kakaknya yang masih tertawa kencang sambil memegang perut.

"Enak saja, aku yang akan mengajarinya!" Hui menghentikan tawanya, ia melirik sang adik tajam.

"Apasih kak, orang aku yang lebih dulu menawari!" Balas Yui tak mau kalah.

Beginilah si kembar, jika di satukan akan banyak sekali perdebatan, tapi jika di pisah pasti akan saling bercarian satu sama lain.

"Bagaimana jika kalian berdua saja yang mengajari ku?" Tawar Gadis manis dengan senyuman terbaiknya.

Hui dan Yui saling menatap sesaat lalu tertawa kecil. "Sepertinya itu lebih baik." Hui mengusap surai Yn lembut.

"Kalau begitu sekalian saja kita ajari dia memanah kak!" Yui kembali berujar semangat.

"Ah... Sepertinya nanti malam seluruh tubuhku akan nyeri."

♕..';☾°.⋆.◦:.♔

"Angkat dan tarik busurnya." Yui berkata, seraya membenarkan gerakan Yn yang kaku.

My emperor [jungkook X You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang