XIV - Rosemary

4.2K 535 22
                                    

"Kalian tahu kamar Rosemary?" Yn bertanya, matanya menatap kunci pemberian Taehyung kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian tahu kamar Rosemary?" Yn bertanya, matanya menatap kunci pemberian Taehyung kemarin.

Pelayan Wen dan Merlin terpaku mendengar hal itu, menatap nonanya penuh pertanyaan. "Kenapa nona bertanya tentang kamar itu?" Pelayan Merlin menggaruk kecil rambutnya yang tidak gatal.

"Ayah memberikan kamar itu untukku, memang nya apa yang spesial dari sebuah kamar?" Yn memainkan kunci di tangannya, sesekali melemparkan kunci itu ke sembarangan arah.

Para pelayan itu terkejut, pasalnya kunci itu hanya satu satunya akses untuk membuka pintu kamar Rosemary yang penuh kejutan.

"No-Nona..., lebih baik nona kami antar langsung ke kamar itu." Pelayan Wen tersenyum canggung, dahinya penuh keringat.

"Ada apa memangnya? Kenapa mereka berdua terlihat begitu takut?"

"Baiklah." Yn mengangguk setuju.

Pelayan Merlin merapikan piring berisi kue kue manis di atas meja sebelum pergi menyusul Pelayan Wen dan nonanya.

"Pintunya..., Tinggi banget!" Yn terpaku melihat pintu putih yang sangat besar di hadapannya.

"Boleh pinjam kunci itu sebentar nona?" Pelayan Wen mengambil kunci di tangan Yn setelah mendapatkan jawaban setuju.

-Ceklek!

Pintu besar itu terbuka, cahaya menyilaukan dari dalam membuat Yn sedikit memejamkan matanya.

Setelah matanya terbiasa dengan cahaya yang ada di dalam sana, Yn berjalan selangkah demi selangkah masuk ke dalam ruangan putih itu.

Melirik ke arah pintu, "Kenapa kalian tidak masuk?" Yn bertanya kepada kedua pelayannya.

Pelayan Wen dan Merlin saling menatap. "Apakah boleh nona?" Pelayan Merlin bertanya takut takut.

Mengangkat satu alisnya, Yn menjawab "Tentu saja! Kenapa tidak boleh?" mendengar itu, kedua pelayan itu memasuki ruangan.

Yn mendongak, menatap atap atap kamar yang penuh dengan lukisan mawar. Matanya menjelajah lagi. tempat itu penuh dengan baju baju cantik.

Yn berdiri menghadap laci meja, di bukanya laci itu. Dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah aksesoris yang menumpuk seperti gunung. Ketiga orang yang melihat itu bercucuran keringat.

"Sinting, ini gunung perhiasan?" Yn menutup kembali laci itu dengan perlahan.

Kembali menatap langit kamar "Di atap atap itu ada apa? Kenapa warnanya cantik sekali?" Yn bertanya penasaran.

"Atap itu mengandung tujuh ribu kristal merah langka, sedangkan dinding di belakang nona itu mengandung lima ribu berlian biru." Pelayan Wen menjelaskan.

"Y-Ya?!"

"Y-Ya?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Yn menghela napasnya kasar, sedikit memijit kepalanya yang pusing. Matanya menatap keluar jendela besar di kamar Rosemary.

"Apa nona baik baik saja?" Pelayan Wen berkata sedikit khawatir.

"Aku baik baik saja, tidak perlu khawatir." Yn tersenyum menunjukkan bahwa ia baik baik saja.

Yn kembali tenggelam di dalam pikirannya "Aku masih tidak percaya ayah brengsek itu memberikan semua ini untukku."

Yn menopang kepalanya di atas tangan, menghela napas lagi. "Bahkan harga dua ginjal ku ini tidak cukup untuk membayar setengah berlian berlian itu. Dasar ayah gila!"

"Bukan saatnya seperti ini Yn! Bukannya ini bagus untuk tabungan masa depan? Ayah sialan itu lumayan juga." Yn tersenyum miring.

-Hohoho!

"Lebih baik sekarang ku ajak Jin jalan jalan." Yn bangkit dari duduknya, berjalan menuju pintu. Tapi sebelum itu, Pelayan Wen bertanya "Ingin pergi kemana nona?"

"Aku ingin mencari udara segar bersama Jin." Yn menjawab cepat. Pelayan Wen mengangguk kecil. "Jangan terlalu lama ya nona." Pelayan Wen mengusap rambut putih abu milik Yn.

"Baiklah!"

***

"Jin, ayo jalan jalan ke taman." Ucap Yn setelah melihat Jin berdiri di depan pintu kamarnya.

Jin mengangguk menurut.

"Nah, sekarang ceritakan kisah hidupmu Jin!" Yn tersenyum manis, Jin yang sedikit terkejut segera mengubah mimik wajahnya.

"Kisah hidup saya? Apa yang nona ingin tahu?" Jin bertanya. Yn terdiam sesaat lalu menjawab "Kenapa kau menjadi seorang knight?"

"Itu adalah impian saya, nona." Jin menjawab, Yn mengangguk mengerti. "Tapi kenapa kau tidak menjadi spesial knight kekaisaran?" Yn bertanya lagi.

Jin menatap Yn, ia terdiam "Karena saya berhutang budi pada tuan duke, tuan duke pernah menyelamatkan saya dulu." Mendengar itu Yn mengangguk lagi.

"Kalau begitu sekarang kau sudah mencapai impian itu kan? Lalu apa impian mu selanjutnya?" Yn menatap bunga bunga di sisi kirinya.

"Impian saya selanjutnya adalah melindungi nona." Jawaban itu membuat Yn menatap Jin dalam. "Melindungi ku?"

Yang di tatap juga balas menatap, "Ya. Saya akan melindungi nona dengan seluruh kekuatan yang saya punya." Jin mengangguk. Yn tertawa kecil lalu tersenyum manis.

"Kalau begitu mohon bantuannya ya."

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Hei, ku dengar tunangan mu itu lumayan pintar." Jimin duduk di hadapan Jungkook yang sibuk dengan buku buku tebalnya.

Tidak ada jawaban, Jimin berbicara lagi "Dia menyelesaikan masalah penjualan duke ellias dan dari rumor yang kudengar, dia juga sudah pintar menulis dan membaca."

"Lalu?" Jungkook melirik singkat Jimin. "Oh ayolah!, dia itu sangat menarik, kau ini kan tunangannya! Peduli sedikit tidak akan membuat mu mati." Jimin pasrah, mengerti dengan sikap orang di hadapannya ini.

"Itu membuang buang waktu." Jungkook menjawab cepat. Hening sesaat, Jimin bertanya lagi "Ku lihat kau mulai dekat dengan putri marquess al maer. Apa yang terjadi?"

Menutup buku di tangannya, Jungkook menatap Jimin "Tidak ada yang terjadi." Jungkook berdiri dari duduknya, berjalan keluar perpustakaan istana diikuti Jimin.

"Begitu? Jangan lupakan tunangan mu disana ya, yang mulia..." Setelah berkata begitu Jimin tertawa kecil.

Berdecak sebal, Jungkook berbicara "Terserah kau saja."

!Jangan lupa vote & komen!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

!Jangan lupa vote & komen!

My emperor [jungkook X You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang