XXXI - Mimpi buruk

3.2K 441 21
                                    

Waktu berlalu dengan cepat, hawa panas mulai terganti dengan hawa dingin tanda bahwa musim gugur akan segera datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu berlalu dengan cepat, hawa panas mulai terganti dengan hawa dingin tanda bahwa musim gugur akan segera datang.

Gadis manis itu masih memejamkan kedua matanya di atas ranjang miliknya. Keringat dingin dan kerutan di dahinya membawa tanda jika mimpi buruk menghantui dirinya kembali. Mimpi tentang segala hal yang pernah terjadi padanya beberapa waktu lalu, membuat gadis yang awalnya ceria menjadi sedikit pendiam.

Sebagai seorang ayah, Taehyung telah menghabiskan ribuan keping emas untuk membuatnya kembali seperti semula, namun hasilnya nihil. Tidak ada perkembangan, tidak ada yang berubah. Sang ayah yang baru merasa hari harinya berwarna kini kembali memudar seiring tawa putrinya menghilang dari pendengarannya.

Kembali pada Yn yang sedang bermimpi buruk, sebuah tangan besar kini menggenggam jemari mungil sang gadis "Nona, saya ada disini, Tenanglah."

Pria dengan gelar pasukan elite Ellias itu berlutut di sisi ranjang. Matanya menatap sendu sosok dihadapannya. Yn yang seakan mendengar ucapan lembut itu akhirnya menjadi tenang.

Jin mengusap pelan jemari yang ia genggam. Lalu berkata "Maaf, saya tidak bisa menepati janji yang saya buat."

"Maaf, karena saya tidak berada di samping nona."

Lagi, gadis manis itu seakan mendengar ucapan Jin. Ia membalas genggaman di jemarinya dengan erat, seperti tidak ingin kehilangan. Air mata yang dengan susah ia tahan akhirnya tumpah. Merasa semua adalah salahnya, Jin menangis dalam diam.

***

Yn terduduk di atas ranjangnya, menatap jemari tangannya dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.

"Jin?"

Ia mengedarkan pandangannya, tidak ada siapa pun di kamar besar itu. Kakinya beranjak turun dari ranjang, berjalan menuju balkon kamar di sisi ruangan. Setelah sampai, angin yang pertama kali menyambutnya, berhembus menyelusuri rambut putih abu dan sedikit menerbangkannya. Manik biru itu menatap langit yang masih sedikit gelap karena matahari belum saatnya terbit.

Sesaat memejamkan mata sebelum kakinya kembali bergerak menaiki pembatas balkon. Membiarkan angin menerpa seluruhnya. Ia tidak takut terjatuh, ia tidak takut jika seseorang melihat dirinya. Ia hanya ingin benar benar merasa lepas, berharap angin yang berhembus membawa pergi segala mimpi buruk.

-Brugg!

Suara baskom berisi air terjatuh membuat gadis manis itu menoleh. Ia Mendapati pelayan Wen dengan wajah terkejut sembari berteriak memanggil dirinya "Nona! Apa yang kau lakukan!"

Tidak menjawab, Yn hanya menatapnya dalam diam. Merasa terabaikan pelayan Wen berlari keluar kamar, selang beberapa waktu ia kembali dengan Taehyung yang di belakangnya.

Perlahan Taehyung berjalan mendekat, hingga akhirnya ia tepat berada di depan putrinya, dengan cepat ia memeluk tubuh Yn dan menurunkannya dari pembatas balkon.

My emperor [jungkook X You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang