Maraton

54 11 13
                                    


HappyReading ^_^

Fiuuh..

Akhirnya upacara bendera selesai membuat para seluruh siswa siswi bernafas lega dan langsung berhamburan menuju kelasnya masing masing.

Tapi hal itu tak berlaku bagi seluruh penghuni kelas IX - D. Mereka malah harus berhadapan dengan guru killer seantero sekolah yang tak lain tak bukan ialah bu Tuti.

"Apa yang kalian lakukan tadi dikelas hah! Sampai tak mendengar bel upacara?!" Tanya bu Tuti tak santai dengan muka garang bak singanya.*ruaaaarh

"Ya santuy santuy manjah lah bu! Masa main masak masakan kayak si mei mei." Jawab Faiz ikut ngegass.

"Heh yang sopan kamu kepada guru!" Hardik bu Tuti yang hanya ditanggapi cibikan dari mulut Ameer yang ada di sebelah Faiz.

"Kalian itu sudah kelas sembilan! Harusnya kalian tuh berikan contoh kepada adik kelas kalian yang masih junior! Kalian itu senior! Udah besar masih aja kelakuan kayak anak sd!" Cerca bu Tuti sambil bolak balik dihadapan semua.

"Kamu Ameer! Kamu itu siswa terbandel disekolah ini! Saya tidak segan segan untuk mengskors kamu jika kamu masih berbuat ulah." Ancamnya sambil menunjuk Ameer, yang ditunjuk hanya memutar bola mata malas.

"Kamu juga Faiz! Kamu itu ketua kelasnya disini! Harusnya kamu yang paling waras diantara mereka!" Bentak nya sambil menunjuk Faiz.

"Lah ko saya bu? Saya mah paling bageur bu disini." Bela Faiz tak terima.
*bageur nya kapan kapan kali wkwk

"DIAM KAMU! MENJAWAB SAJA DARITADI!" Teriak bu Tuti langsung membuat Faiz mendengus kesal.

"DAN KALIAN RIFA ILA LANI! KALIAN ITU SISWI TERPANDAI DISINI! HARUSNYA KALIAN KASIH CONTOH YANG BAIK BUAT MEREKA YANG DUNGU DISINI." Bentak bu Tuti kepada Rifa Ila dan Lani.
*mereka dibilang dungu guys wkwkwk.

"Ibu ku yang cantik, baik hati plus awet muda, jangan marah marah terus dong nanti cepet tua lho terus ibu keriputan iiih." Rayu Faiz agar gurunya ini tidak marah marah terus.

"Ah kamu bisa saja, emang ibu awet muda ya?" Tanya bu Tuti sambil senyum malu malu.

"Woooh iya dong buu! Ibu itu guru tercuaaaantik disini, kalo ibu masih muda mau lho saya sama ibu." Jawab Ibnu membantu merayu.

"Ah kamu bisa saja bikin ibu melting." Ucap bu Tuti sambil menyenggol pinggang ramping Ibnu dengan sikutnya yang membuat semua nya membulatkan mata cengo.
*guru ajaib!

"Jadi udah yaa bu jangan marahin kita terus, emang gak sayang itu suara emas ibu yang kayak toa itu terbuang sia sia cuma gara gara nasehatin kita yang pasti gak kita dengerin?" Ucap Faiz dengan sedikit nada merayu yang langsung mendapatjan pelototan dari bu Tuti.

"JADI SUARA SAYA KAYAK TOA HAH! KURANG AJAR KAMU! LARI KELILING LAPANGAN OLAHRAGA DUAPULUH PUTARAN SEKARANG!!" Teriak bu Tuti mengebu ngebu karena emosi.

"Yaah si ibu marah lagi, lo sih Iz ngerayu pake acara ada ngeledeknya." Kesal Rifa kepada Faiz.

"LARI SEKARANG ATAU BERSIHIN SEMUA WC DISINI?!" Tanya bu Tuti memberi pilihan dengan teriakan nan indahnya.
*indah ndas mu!

Random ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang