danumaya-

212 28 10
                                    

danumaya;memancar

Jalanan begitu berdebu, lalu lalang kendaraan membuat bising dan berkecamuk. Andai punya sihir akan ku sulap semuanya menjadi es agar udara menjadi dingin.

-oOo-

Aku bersyukur telah sampai rumah dengan cepat dan selamat, penderitaan cuaca ini telah berakhir setidaknya hari ini.

Ku lihat Kio sedang mengganti ban mobilnya yang bocor tepat didepan rumah. Tampak kaos putihnya yang telah terkena noda oli dan sejenisnya.

"Kenapa lama sekali Queen" Ucap Kio dengan nada datar sambil memegang obengnya.

"Ada apa?"

"Aku menunggumu dari tadi karena tidak bisa masuk rumah, kuncinya ada padamu. Ditambah lagi ban mobilku bocor... untung alat-alatnya ada di bagasi"

"Oh begitu rupanya" Aku menahan tawa sebentar. "Maaf aku tidak tau kau akan pulang secepat ini"

Sebuah kunci ku keluarkan dari saku dan dalam sekejab pintu rumah pun terbuka lebar. Kio masih sibuk dengan pekerjaanya di luar, aku pergi untuk mencuci muka, mengganti pakaian yang sudah terbasahi keringat, dengan pakaian yang masih berbau lemari.

Kau tau, disaat seperti ini biasanya orang akan pergi tidur, tapi lain denganku karena aku sama sekali tidak bisa tidur, rasanya ada yang mengganjal, tiba-tiba dadaku terasa sesak entah karena apa.

Aku baru teringat sesuatu tentang yang kulihat tadi di kamar Anye, saat mengambilkan kado ulang tahun temanya.

333

Sebuah digit yang tak asing lagi. 333 adalah halaman terkutuk, aku yakin semua ini berkaitan dengan buku krsnapaksa yang ada di kamarku.

Aneh, ketika aku pergi ke kamar Anye untuk memeriksa coretan angka itu, tidak kutemukan apapun disana, bahkan cerminya pun bersih tanpa noda sedikitpun. Karena amat penasaran jari-jari tanganku pun mulai meraba ke permukaan cermin, dan ya aku mendapati seseorang menatapku dari sana dengan wajah amat menyeramkan.

Sontak aku terkejut melihatnya menatapku lewat pantulan cermin, dia perempuan memakai pakaian hitam disertai bercak darah di sekujur area tubuhnya rata, wajahnya rusak, aku tidak bisa melihatnya cukup jelas, yang mencolok darinya adalah hidung yang sangat mancung seperti nenek sihir dalam film horor yang kulihat.

Seketika itu aku menengok ke belakang untuk melihatnya tanpa lewat perantara cermin, tetapi sosok itu menghilang dengan sangat cepat, dan ketika pandanganku beralih ke cermin lagi, wajah sosok itu muncul kembali dalam cermin dengan jarak yang begitu dekat membuat jantungku berdetak kencang.

"Tiga.. tiga.. tiga..." Bisik sosok itu kasar.

Ku mundurkan langkahku sedikit dari cermin dan dengan cepat ku putar badanku kebelakang, namun tetap saja sosok itu menghilang, dan seketika itu cermin didepanku terbelah menjadi 3 bagian tak simetris.

Aku tau 333 adalah halaman buku yang berisi latar belakang candala, aku bahkan belum membacanya, aku tak tau makhluk seperti apa candala dan kenapa dia terus menerorku?

Jika sudah begini, jalan satu-satunya adalah dengan membaca buku itu mau tidak mau, karena dengan mengetahui isinya setidaknya kita akan tau kemana arah permainan iblis terkutuk itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang