sick

2.2K 153 3
                                    

Setelah dari mall , Seokjin membawa Namjoon ke restoran kakak nya Kim Jisoo, sesampainya di sana Seokjin keluar dari mobil dengan Namjoon yang masih berada di gendongan nya .

Kringg~
Suara bel membuat Jisoo menoleh dan melihat adik nya sedang menuju salah satu meja di restoran nya dengan mahkluk manis di gendongan nya , Jisoo tahu itu siapa  jadi dia langsung menyusul adik nya.
"Wahh, kalian ke sini ! Sudah lama tak berkunjung , Noona kangen sama Joonie!" Ucap Jisoo menyapa dua orang itu .
"Nee Noona , kami agak sibuk di sekolah apa lagi kemarin Namjoon baru lulus SMP " jelas Seokjin
"Wahh, Joonie nya Noona sekarang udah besar ya...!" Ucap Jisoo
"Hehe, Noona~ Joonie ingin eskrim~!" Pinta Namjoon, membuat Jisoo memekik gemas.
"Huh? Eskrim? Baiklah sebentar Noona buat ya... Mau eskrim saja  eoh? Tidak mau yang lain seperti cake, coklat atau cupcake?" Tawar Jisoo , membuat Namjoon menatap binar ke arah Jisoo . Beda lagi dengan Seokjin ia sudah menyangka  bahwa kakak nya itu akan memberi makanan manis pada Namjoon sebanyak mungkin.
"Aku ma-!"
"Tidak! Hanya eskrim satu saja selain itu berikan kami makanan untuk makan siang!" Potong Seokjin membuat Namjoon merenggut kan wajah nya.
"Ahhh, hyungie ~ Joonie mau cake juga ~ eskrim nya juga harus banyak, 1 saja tak cukup hyungie~" rengek Namjoon sambil mengeluarkan puppy eyes nya agar di turuti oleh Seokjin . Seokjin tetap bersikeras, kalau Namjoon makan terlalu banyak eskrim dan makanan manis lain nya , dia mudah sakit demam.
"Tidak! Satu saja atau tidak sama sekali!" Mutlak Seokjin , Namjoon ingin menangis saja rasanya. Mau nya ini di kasih ini , sama saja seperti dia ingin Seokjin di kasih mang somay yang ada di perumahan nya.
"Ishh, kau ini ! Jangan keras-keras begitu pada Joonie! Sudah-sudah Joonie nanti Noona kasih eskrim yang paling besar untuk Joonie dan beberapa potong cake ya~ jangan hiraukan si tiang itu!" Ucap Jisoo , Namjoon sekali lagi menatap Jisoo dengan mata berbinar. Mendengar itu membuat Seokjin berdecak.
"Noona-!"
"Tidak! Joonie juga harus menikmati makanan ku! Kau diam saja atau aku akan membawa Joonie tinggal bersama ku!" Ancam Jisoo , Seokjin melotot tak percaya. Joonie tinggal bersama Jisoo, apa dia ingin membuat Namjoon diabetes karna di beri makan manis setiap hari? Jisoo itu tak kuat melihat wajah memelas Namjoon dia akan memenuhi permintaan Namjoon. Seokjin pasrah saja melihat Namjoon memakan eskrim ukuran besar dan beberapa potong cake coklat yang di suap oleh Jisoo .
Setelah puas makan siang, hanya Seokjin saja sih Namjoon sedari tadi hanya makan eskrim dan cake saja dan dia mendapat satu set cupcake di tangan nya saat ini , pemberian dari Jisoo. Seokjin hanya bisa menghela nafas, semoga Namjoon nya tidak demam karna memakan eskrim yang banyak tadi .
"Eungh! Hyungie!" Namjoon mengeluh, dia merasa badan nya tak enak dan agak panas, kepalanya juga pusing. Seokjin melirik Namjoon, dia terkejut melihat wajah pucat Namjoon.
"Joonie , kenapa sayang?" Tanya Seokjin agak panik , apa Namjoon demam? Baru saja tadi dia berdoa agar Namjoon tak demam astaga~
"H-hyungie, eungh! Kepala Joonie , mhh! Kepala Joonie sakit hyungie~" adu  Namjoon. Seokjin memberhentikan mobilnya di tepi jalan, mengecek suhu tubuh Namjoon dengan menempelkan punggung tangan nya ke dahi dan leher Namjoon beberapa kali. Dan dapat Seokjin rasakan suhu tubuh Namjoon panas.
"Hyungie~" Namjoon merentangkan tangannya minta di peluk oleh Seokjin.  Seokjin mengangkat Namjoon kepangkuan nya , menyandarkan kepalanya di bahu lebar nya. Kemudian dia melanjutkan perjalanan nya kembali ke rumah nya .
Selama perjalanan Namjoon terus mengeluh sakit , membuat Seokjin semakin panik . Wajah Namjoon memerah, matanya berkaca-kaca, dan bibir nya melengkung ke bawah.
Sampai di rumah seokjin langsung masuk kamar dan meletakkan Namjoon ke ranjang nya . Membuka Hoodie Namjoon menyisakan kaos putih yang sudah mulai basah karena keringat nya . Seokjin mengambil baskom berisi air dan handuk kecil untuk mengompres Namjoon .
"H-hyungie, hiks ! S-sakit!" Namjoon terisak pada Seokjin yang baru saja masuk ke kamar setelah mengambil kotak P3k dari dapur .
"Sakit hm? Yang mana sakit sayang~?" Tanya Seokjin lembut dia tak sanggup memarahi Namjoon kalau seperti ini . Dia kecewa pada dirinya karna tak bisa tegas pada Namjoon.
"Ke-kepala Joonie sakit Hyung , badan Joonie juga panas~" ucap Namjoon, Seokjin menghela nafas.
"Minum obat dulu ya baby'' ucap Seokjin, Namjoon menggeleng cepat.
"Ndak mau~! Pahit hyung~'' ucap Namjoon.
"Kalau tak makan obat , sakit nya tak akan hilang baby" bujuk Seokjin lagi, tapi Namjoon tetap menggelengkan kepalanya, kemudian dia menelungkupkan tubuh nya, dia tak mau makan obat pokoknya.  Seokjin menghela nafas lagi, tak ada cara lain lagi. Seokjin membuka bungkus obat itu dan mengambil obat nya , dia menyimpan obat itu dalam mulut nya . Lalu dia membalik tubuh Namjoon dengan cepat dan langsung mencium Namjoon. Namjoon terkejut tapi dia tak berontak malah menikmatinya, Namjoon akui ciuman Seokjin itu adalah yang terbaik menurut nya karna Seokjin mencium nya dengan lembut dan membuat nya terbuai. Melihat Namjoon yang mulai terbuai dan menikmati ciuman mereka, Seokjin menggigit bibir bawah Namjoon.
"Ahk!" Mulut Namjoon terbuka dan dengan cepat Seokjin memasukkan obat yang dia simpan dalam mulut nya ke mulut Namjoon dan kembali mencium Namjoon. Namjoon yang merasa ada yang masuk kedalam mulutnya mulai berontak, dia tak suka rasa pahit itu. Namun Seokjin menahan tangan Namjoon yang ingin mendorong nya , semakin memperdalam ciuman mereka dan mau tak mau Namjoon harus menelan obat itu.
"Eungh! Mmh! Aghh!" Desah Namjoon dia mulai kehabisan nafas, Seokjin yang peka kalau Namjoon kehabisan nafas menyudahi ciuman mereka.
Cpk~
"Aghh, hahh , hah" Namjoon ngos-ngosan dan Seokjin terkekeh melihat nya, Seokjin mengecup sekilas bibir bawah Namjoon.
"Hahh, ihh hyungie jahat! Ini pahit , huwaaaa!" Namjoon merengek, Seokjin hanya terkekeh melihat nya kemudian Seokjin menyodorkan segelas air pada Namjoon dan langsung di minum hingga tandas oleh Namjoon.
"Pelan-pelan baby, sepertinya kau lebih suka meminum obat dengan cara seperti itu hm?" Goda Seokjin membuat Namjoon merona dan menyembunyikan wajahnya di dada Seokjin. Seokjin semakin kencang tertawa nya , kemudian dia membaringkan lagi tubuh Namjoon.
"Tidurlah , obatnya akan segera bekerja!" Ucap Seokjin, Namjoon mengangguk .
"Hyungie~ peluk~!" Pinta Namjoon, Seokjin tersenyum lembut dia mulai naik ke atas ranjang dan merebahkan diri nya di samping Namjoon. Namjoon langsung masuk ke dalam pelukan Seokjin , mengusel - usel kan kepalanya di dada Seokjin seperti kucing .
"Cepat sembuh, my baby bear!" Ucap Seokjin sambil mengecup dahi Namjoon, Namjoon memejamkan matanya merasa sangat nyaman dan tak lama kemudian tertidur, mungkin efek lelah dan pusing di kepalanya membuat Namjoon langsung terlelap. Seokjin masih setia mengelus-elus rambut Namjoon , melihat Namjoon yang sudah tidur dia tersenyum. Dia menyempatkan untuk memberi kabar pada orang tua Namjoon bahwa Namjoon akan menginap bersamanya dan tentunya langsung di izinkan , Seokjin ikut mengantuk dan mulai terlelap menyusul Namjoon ke alam mimpi.

Thanks untuk yang udah semangatin JN nee..

Borahae 💜💜

Don't forget~ please vote juseyo~😘😘

My Baby BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang