OO1

253 26 0
                                    

HAPPY READING!
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
AFRAID?

Bunda Seulgi pagi-pagi sudah siap berkerja. Ayah Minhyuk juga akan bekerja. Sebelum itu Seulgi menyewa babysiter untuk anak bungsu yang baru berusia 5 tahun.

Karena anak nya lain akan sekolah pasti tidak ada yang menemani Kang Minhee. Pelayan memang banyak tapi semua sobuk dengan pekerjaan rumah apalagi tidak ada yang spesialis mengurus seorang anak kecil.

Pelayan juga tak kuat dengan kelakuan si kecil Minhee, bukan karena dia nakal. Jelas bukan, tapi karena Minhee kelakuannya menggemaskan, pipinya yang gembul membuat pelayan ingin mencubitnya habis-habisan. Jadi pelayan takut khilaf dengan anak kecil itu.

" Adek! Sekarang kamu dirumah sama babysiter baru kamu, ok?" Ini bunda Seulgi yang bicara.

" Iya…unda." Ucap Minhee sambil sarapan.

Ini hari rabu semua pelayan diliburkan. Pelayan tidak diliburkan hari Minggu karena Minggu keluarga Kang perlu pelayan, sangat perlu. Jadi hari Rabu dipilih karena kegiatan keluarga tak terlalu padat.

" Hwasa jaga Minhee baik-baik. Berikan makan dan obatnya tepat waktu. Kamu harus sedikit lebih sabar Minhee susah disuruh minum obat." Jelas Seulgi, Hwasa mengangguk.

" Ayo bunda sekolah. Mini dadah!" Daniel yang melambaikan pada adik bungsunya.

" Baik kami pergi, jaga yang baik." Minhyuk yang baru berucap.

Semua sudah pergi kini tinggal Minhee dan Hwasa. Minhee tidak rewel, dia hanya duduk di sofa menonton televisi. Minhee takut bicara pada Hwasa, tatapannya sangat tajam dan raut wajah nya menyeramkan.

" Aku mau keluar." Minhee yang memecah keheningan.

" Keluar saja. Tak ada yang menghalagi mu." Jawab Hwasa cuek.

" Aku tak bisa keluar sendiri." Jelas Minhee, Hwasa yang menatap tajam Minhee.

" Jalan saja apa susahnya!" Hwasa lebih seperti membentak.

Minhee pergi meninggalkan Hwasa yang sibuk dengan ponselnya.

Minhee berjalan sendiri di taman, tak jauh dari kediaman keluarga Kang. Walau tak jauh seorang anak kecil 5 tahun harus punya pengawasan. Udara saat ini lumayan dingin, Minhee  tetap menggunakan sweater berwarna biru, celana jeans panjang, dan shal.

" Hei adik kecil, kenapa disini sendirian." Tanya seseorang yang lebih tinggi darinya.

" Hmm hanya jalan-jalan." Jawab Minhee cepat.

" Namamu siapa?" Tanya si anak satunya lagi.

" Mini." Jawab Minhee.

" Ayo kenalkan, kakak Hwang." Hanya sekilas nama yang dia beritau.

" MINHEE SUDAH KU BILANG JANGAN JAUH-JAUH! BANDEL! SEKARANG AYO PULANG!" Teriak Hwasa dan bentakan Hwasa. Hwasa menarik paksa tangan mungil Minhee.

" Wanita gila! Kasar! Bukan manusia baik! Kasian adik kecil tadi. Pasti babysiter gadungan!" Gumam pemuda Hwang setelah Hwasa dan Minhee pergi dari hadapannya.

I Will Always Be With You                         ♥Hwangmini♥ hiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang