STEP SIX.

98 14 0
                                    

Soundtrack of this part from : Various Artist Iris season 2 : The Final Barrier.

**************************

"Sebab kebencian hanya akan menggerogoti jiwamu sampai hangus tak bersisa"
~ Britania Contramande~
💜

Waktu sudah menunjukkan pukul 21.10 KST. Kami sudah bersiap untuk memulai operasi. Sebelum berangkat, kami melakukan rapat dengan instruksi penuh yang dilakukan oleh Direktur Cha melalui sambungan video. Aku sudah memakai rompi anti peluru, kacamata pelacak suhu panas, dan face shield khusus untuk menahan hantaman benda besi. Sebuah tekhnologi baru MATA GARUDA yang dikembangkan bersama CIA dan NIS dalam prosesnya.

Kami berada dalam minivan hitam. Berada tak jauh dari pintu masuk Pelabuhan Incheon. Tim telah disebar. Termasuk para snipper handal dan ahli tenaga bantuan lapangan.

*"Itu dia, aku melihat pergerakan kendaraan lain"* kata Viana dari atas laptopnya.

NIS sudah memasang semua kamera pengintai di sepanjang jalur masuk dan keluar pelabuhan ini.

*"Dimana tepatnya?" tanya Agen Kim. Seraya mengokang senapannya.

Baru kutahu kalau si Kapten adalah seorang snipper handal juga.

*"Radius 3 kilometer dari sisi timur"* jawab Viana.

*"Kita bergerak sekarang"* tukas Agen Kim. Yang duduk di bangku penumpang depan. Bersebelahan dengan Agen Lee.

Aku dan Alfa sudah akan turun saat Viana menahan lenganku. "Hati-hatilah. Perasaanku sejak tadi tak enak sama sekali"

Perempuan itu pastinya tetap akan berada di dalam mobil. Dia salah satu otak dari operasi malam ini.

Mengangguk, aku mencoba tersenyum. "Jangan cemas" kemudian mengikuti ketiga Agen lain yang sudah mendahuluiku.

Para penjaga pelabuhan sudah tahu mengenai operasi malam ini. Instruksi telah diberikan kepada pusat, kemungkinan untuk bocor amat tipis. Kami mengambil tempat sesuai formasi masing-masing saat rapat.

Kapten Lee naik ke atas tumpukan kontainer dan bersembunyi di salah satu bagian tertinggi, diantara bayang-bayang. Mulai menyiapkan senjatanya.

Aku menyelinap diantara celah peti satu dengan lainnya. Hanya berjarak 300 meter dariku, berdiri Agen Kim. Kemudian disebrangku persis, ada Alfa. Kami membentuk formasi segi empat. Tempat ini adalah titik transaksi menurut perkiraan Direktur.

Kami semua tenggelam dalam setelan hitam, mengikuti bayang-bayang dan gelapnya malam.

Tak lama setelah itu terdengar deru mobil mendekat dari kejauhan. Viana bicara melalui sambungan di telingaku memakai bahasa Inggris agar bisa dipahami tim kami.

*" Tiga sedan hitam. 11 Titik suhu panas. Dan dari arah barat, satu minivan, 8 hawa panas "* tukasnya. *"Sebentar lagi mereka akan sampai"*

Aku bersiap di posisiku. Jantungku berdebar kencang, darah terpompa cepat sekali dalam pembuluh darahku.

Ada banyak decitan ban mobil berhenti. Kemudian derap langkah. Dalam sekejab saja, keheningan yang tadi menggantung terpecahkan oleh suara-suara berbisik. Menekan tombol pada kacamataku, layar pada benda ini langsung menyorot gambar dalam jangkauan mencapai dua kilometer.

[COMPLETED] CONTRAMANDE MAN!:#02.CONTRAMANDE SERIES (BRITANIA STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang