10

7.1K 540 73
                                    

Malam telah tiba Yn bersiap untuk tidur.

"Yn kau dimana?" Ten

"Aku sedang menggosok gigi." Yn dari dalam kamar mandi

Brak...
Ten masuk ke dalam kamar mandi.

"Ya!...tutup pintunya." Yn

"Aku ingin menggosok gigi bersamamu." Ten

"Hmm..." Yn melanjutkan kegiatan menggosok giginya "Ya! Kenapa kau menggendongku."

"Duduk disini aku yang akan menggosok gigimu." Ten mendudukan Yn diwastafel

"AsksubsbJsm" Yn

"Jangan banyak bicara busa pasta giginya muncrat." Ten "sudah sekarang kumur."

Yn turun lalu membersihkan mulutnya.

"Aku bisa sendiri aku bukan anak kecil." Yn pergi keluar

"Tunggu aku mau mau mandi dulu, kita keluar sama-sama." Ten

"Ya! Sehari ini kau membuatku emosi, sudah aku mau keluar." Yn keluar lalu menutup pintu kamar mandi keras

Yn merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Yn...maaf." Ten

"Jangan ganggu aku." Yn

Ten membuat Yn menghadap ke dirinya.

"Jangan marah...maaf." Ten bersembunyi di ceruk leher Yn

"Jangan ulangi lagi." Yn mengelus kepala Ten

Tok...tok...tok...

"Tunggu aku buka pintunya." Yn

.

.

Yangyang tersenyum di depan pintu kamar Yn.

"Ehmm...Yn Ten aku boleh tidur bersama kalian? Aku mimpi buruk." Yangyang

"Tentu mengapa tidak." Yn menarik Yangyang "Ten dia akan tidur disini."

"Eoh?...kau sudah besar kenapa tidak bisa tidur sendiri." Ten

"Aku...aku..." Mata Yangyang mulai berkaca-kaca

"Yangyang kenapa? Jangan menangis." Yn memeluk Yangyang sambil memelototi Ten

"Aku belum bercerita dengan kalian tentang ini." Yangyang

Flashback

"Ya! Kau sudah besar mengapa tidak mencari kerja saja."

"Tapi...aku baru berumur 17 tahun." Yangyang

"Kau harus mandiri...umurmu bahkan lebih tua dari adikmu yang berumur 1 bulan."

"Tapi sebelum dia lahir aku tidak diperlakukan seperti ini." Yangyang

"Kau harus sadar kau sudah besar kau harus mandiri, kau harus segera punya pekerjaan dan meninggalkan rumah ini."

"Aku tidak mau...lagian aku putus sekolah karena kalian tidak mau membayar uang sekolah, setidaknya kalian izinkan aku tinggal disini." Yanyang

Plak...

"Itu salahmu karena tidak mau bekerja."

"Mana ada pekerjaan menerima lulusan SMA seperti aku." Yangyang

"Pergi kau dari rumah ini."

"Ok...aku pergi, jika aku sukses jangan mengaku sebagai keluargaku." Yangyang pergi meninggalkan rumahnya.

Yangyang berjalan kaki tanpa melihat jalan.

Tiba-tiba...

Brak...

"Awh..." Yangyang

"Kau tidak apa-apa?" Yn

'dia orang baik...' batin Yangyang

Flashback off

"Jadi seperti itu." Yn masih memeluk Yangyang

"Aku akan pergi saja." Yangyang

"Tidak...tidur disini bersama kami." Ten

"Iya kau boleh tidur disini malam ini, kau juga seperti adik kecilku." Yn menarik Yangyang agar tidur ditengah-tenga Yn dan Ten

"Tidurlah..." Ten mengelus pelan rambut Yangyang

"Terimakasih." Yangyang terlelap dalam dunia mimpi disusul Yn dan Ten

Keesokan harinya

"Yangyang Ten bangun." Yn

"Eughh..." Keduanya

"Pagi." Ten memeluk Yn

"Yangyang...." Yn pelan

"Eoh?" Yangyang langsung terbangun

"Matamu sembab." Yn

"Mungkin karena aku menangis." Yangyang tersenyum

"Yasudah kalian bersiap lalu turun." Yn

Dibawah sudah ada Johnny sedang menikmati kopinya.

"Pagi John." Yn

"Hmm..." Johnny tersenyum

"Kau mau makan apa hari ini?" Yn

"Terserah kau saja, aku tidak paham dengan kegiatan memasak." Johnny sambil tersenyum

"Baiklah...bagaimana dengan Sup Iga?" Yn

"Itu pasti lezat." Johnny

"Ok...aku masak dulu." Yn

Jam sarapan dimulai semua anggota keluarga dirumah itu berkumpul dimeja makan dipimpin Ten.

"Silahkan, selamat makan." Ten

"Makan yang banyak Yangyang." Yn mengelus pelan punggung Yangyang

Sarapan itu terasa lebih hangat karena jarang sekali Ten mau makan bersama seperti saat ini.

"Jika sudah selesai taruh piring kalian ke wastafel." Yn

"Jangan mencuci piring dulu kau tak lihat tanganmu terluka." Ten

"Ok..." Yn

"Yn...a-aku boleh melanjutkan kuliahku?" Yangyang

"Pastinya kau mau kuliah dimana? Nanti urusan biaya biar kita yang menanggungnya." Yn

"Tidak usah jauh-jauh aku hanya ingin kuliah dekat-dekat sini." Yangyang

"Kenapa dekat-dekat sini, kau bisa kuliah di Australia saja." Ten

"Aku kadang tidak bisa tidur sendiri." Yangyang

"Oh baiklah, pilih saja universitas yang kau inginkan lalu beritahu kami." Yn

"Terimakasih." Yangyang tersenyum

"Tentu apa yang tidak untuk bungsu dirumah ini, apalagi posisi bungsunya akan tergantikan dengan bayi kecil." Ten

"Hah?" Yn

"Iya bayi." Ten

"Kau mau mengadopsi Ten?" Johnny

"Tidak...sebentar lagi aku dan Yn akan menikah dan—." Ten

"Sssstttt....aku paham." Yn



















Nguengggggggggg saya tertampar jidat tuan muda Zhong Chenle👁️👄👁️

revisi banyak Typo 👁️👄👁️


MAFIA - c h i t t a p o n ✨ [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang