22

4.2K 353 57
                                    

4 hari ini berjalan sangat baik Ten memperlakukan Yn seperti biasanya tetapi hati Yn sudah berubah untuknya meski masih ada sedikit perasaan.

"Yn..." Ten mengecup pelan bibir Yn

"Ada apa?" Yn

"Aku sangat mencintaimu." Ten memeluk Yn " ada apa Yn kau biasanya membalas dengan mengatakan kau mencintaiku balik."

"Kini sudah berubah." Yn

"Yn...kumohon...jangan seperti ini." Ten

"Kau masih dalam masa pemantauanku." Yn pergi begitu saja tanoa menghiaraukan Ten meski sebenarnya hatinya sangat sakit melihat Ten dengan tatapan memelas " kau harus tega Yn." Batinnya

Yn bermain dengan Seojun saat ini, Seojun belajar sambil bermain bersama Yn.

"Seojun...sayang anggur berwarna apa?" Yn

"Pupel and glin." Seojun dengan cadelnya

"Pintar sekali anak Mommy satu ini." Yn

Brak...

Yn mendengar suara itu dari gudang bawah kamar Yangyang.

"Sebentar ya sayang, bermain sama uncle Yangyang dulu ok." Yn

"Ok Mommy." Seojun

Yn menuruni anak tangga dan saat membuka pintu gudang yn tak bisa menahan air matanya, kecewa benar-benar kecewa saat melihat Ten mencium Yena.

"Maaf sudah mengganggu..aku akan pergi dari sini." Yn berlari dengan air mata yang semakin deras

"Yn... Yena apa yang kau lakukan?" Ten mengejar Yn yang sudah jauh

Yena hanya mengeluarkan smirknya.

"Maafkan aku, aku kira kau bukan Tuan Ten." Yena

"Arrghh.." Ten sangat frustasi dalam keadaan ini

Yn sudah membawa kopernya dan menyiapkan beberapa uang untuk tempat tinggal barunya bersama Yangyang dan Seojun.

"Yangyang ayo berangkat." Yn

"Yn maafkan aku...apa aku harus berlutut padamu Yn agar kau bertahan." Ten memeluk Yn

"Mungkin aku sudah memaafkan Ten, tapi itu terlalu sakit untuk dilupakan." Yn melepaskan pelukan Ten lalu berjalan keluar dari mansion Ten

"Yn...kumohon biarkan Seojun menetap disini." Ten

"Seojun...kau pasti akan mencampakkannya, kau akan fokus kepada keluarga barumu." Yn

"Yn..." Ten

"Sudahlah....sampai bertemu kembali dengan keluarga masing-masing, aku usahakan minggu depan surat perceraian sudah keluar." Yn

"Yn ini tidak benar, kau lupa besok anniversary kita." Ten

"Sudah tidak ada saat kau mencium gadis itu." Yn menunjuk Yena yang sedang mengintip di balik pintu

"Dia yang memaksaku Yn." Ten

"Benarkah tapi kulihat kau menikmatinya." Yn masuk ke dalam Taksi "berangkat sekarang pak!"

"Yn..." Ten menangisi saat mobil taksi itu menjauh dari pekarangan mansionnya

Perjalanan menuju USA memakan waktu 18 jam hingga akhirnya Yn berada di apartemennya.

"Yangyang istirahatlah, aku akan menidurkan Seojun." Yn

"Kau kuat Yn." Yangyang mengecup dahi Yn

"Terimakasih...kau sudah kuanggap adikku sendiri." Yn

"Tapi aku merasa seperti menjadi anakmu." Yangyang tersenyum

"Sudah tidurlah saat kau bangun akau akan membuat susu untukmu." Yn

"Terimakasih Yn." Yangyang masuk kekamarnya

Setelah menidurkan Seojun Yn merendam dirinya di air agar mendapatkan sedikit ketenangan, tapi bayangan buruk itu tetap saja datang.

"Arrghhhh mengapa harus berakhir seperti ini." Yn
" Ya tuhan...aku sudah terlambat beberapa minggu."

"Aku tidak mau itu terjadi." Yn segera mengganti pakaiannya lalu berjalan menuju apotik

Semalaman yn menangis melihat hasil dari tesnya.

"Mengapa kau datang disaat seperti ini." Yn mengelus perutnya

"Yn...dia anugerah yang sangat indah dari tuhan." Yangyang

"Kau harus berjanji akan menjaganya bersamaku dan menggantikan posisi Ten." Yn

"Pastinya aku akan sangat menunggu kehadirannya." Yangyang mengelus perut Yn

"Mommy...kenapa?" Seojun

"Seojun kemari duduk bersama uncle, uncle akan mengatakan sesuatu, kau tahukan kalau Seojun ingin adik perempuan." Yangyang memangku Seojun

"Eung.." dia mengangguk

"Kau akan mendapatkannya." Yangyang

"Benalkah? Yey Mommy jun happy." Seojun

Yn hanya tersenyum melihat tingkah menggemaskan Seojun.

Drrt...drrt..

"Handphoneku....Eomma ." Yn menutup mulutnya terkejut

"Annyeong Eomma..." Yn

" Yn...kumohon kembali, keadaan Ten benar-benar sangat memperihatinkan." Eomma Ten

"Aku tidak bisa itu sudah hukumannya, Eomma tolong beritahu dia aku sedang mengandung anak keduanya,tapi tenanglah aku dan Yangyang bisa menjaganya." Yn

"Yn...benarkah." Eomma Ten

Yn mematikan telefonnya.

"Aku tidak akan kembali saat aku sudah melupakannya Yangyang." Yn

Yangyang hanya memeluk Yn sambil tersenyum.






Gua semangat banget soalnya mau ending👁️👄👁️

MAFIA - c h i t t a p o n ✨ [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang