special double up👁️👄👁️👊

5.3K 410 22
                                    

Perkiraan dokter salah Ten baru bangun seminggu setelah operasi, dan Yn merasa sangat tenang.

"Yn...kau baik-baik saja?" Ten dengan suara serak

"Aku baik-baik saja." Yn didampingi Yangyang

Ten melihat perbedaan dibadan Yn, apalagi kalau bukan perutnya yang mengecil.

"Yakin? Seharusnya ini bulan keempat Yn." Ten

"Hiks...." Yn memeluk tangan Ten "maaf tidak bisa menjaganya."

"Ini semua salah mereka aku tidak akan memaafkannya." Ten berusaha melepas selang infusnnya

"A-ani...kau belum sehat, tenanglah Eomma selalu kesini untuk membantuku." Yn

"Kau terlalu baik Yn..." Ten

"Jangan berlebihan." Yn mengisaratkan Yangyang untuk pergi sebentar, Yangyang hanya tersenyum lalu menutup pintu

"Dia yang menguburnya." Yn

"Maafkan aku, seharusnya aku membunuh mereka tapi aku malah memikirkan perasaan keluarga mereka." Ten

"Tidak apa-apa...cepat pulih." Yn mengecup pelan bibir Ten
"Aku merindukanmu." Yn

Tuhan memang adil beberapa bulan kemudian Yn dan Ten mendapatkan anugerah dari tuhan.

"Kita harus sangat menjaganya kali ini." Ten memeluk Yn

"Kita hubungi Eomma." Yn

"Ayo." Ten mengambil Handphonennya

"Annyeong Eomma...aku ada kabar gembira." Ten

"Ada apa sayang?" Eomma Ten

"Aku akan jadi Daddy." Ten

"Benarkah, selamat untuk kalian." Eomma Ten

"Eomma akan jadi nenek." Yn

"Yasudah Eomma matikan dulu telponnya." Eomma Ten

"Iya Eomma sehat selalu." Yn

"Pasti." Eomma Ten

Yn mengambil kotak yang dia simpan di bawah tempat tidurnya.

"Kau akan punya adik." Yn

Ten memeluk Yn " Sudah jangan dipikirkan lagi."

"Aku sangat bahagia...tapi mengapa kita mengetahui kabar gembira ini di saat menginjak 3 bulan." Yn

"Kita terlalu sibuk berlibur." Ten

"Kita beritahu Yangyang juga." Yn

Ten menahan tangan Yn.

"Ini anniversary kita Yn kau lupa?" Ten

"Aku terlalu bahagia sampai lupa." Yn

"Aku punya hadiah untukmu." Ten mengambil kotak berwarna perak di nakas tempat tidur, betapa terkejutnya Yn saat melihat hadiah tersebut adalah kalung berlian.

"Kau bercanda eoh?" Yn

"Tidak." Ten memasangkan kalung tersebut. "Sekarang mana hadiahku?"

"Aku tidak bisa menandingi hadiahmu." Yn

"Aku bercanda Yn, hadiahmu yang terbaik." Ten

"Maksudmu?" Yn

"Ini adalah hadiah terindah." Ten mengelus perut Yn

"Kukira apa, Yasudah aku mau ke kamar Yangyang dulu." Yn

"Aku ikut." Ten memeluk Yn dari belakang

Yangyang sedang mengerjakan tugas kuliahnya itu terkejut saat Yn masuk sambil tersenyum.

"Ya tuhan....Yn kukira kau siapa." Yangyang mengelus dadanya

"Maafkan aku...kau tahu...kau akan jadi paman maksudku kakak." Yn

"Sekarang aku bisa menerima aku menjadi paman." Yangyang

"Baiklah bayi ini sudah dewasa." Yn

"Berapa usianya Yn ?" Yangyang

"3 bulan." Yn

"Kenapa kau tidak sadar." Yangyang

"Aku terlalu sibuk berlibur dengan Ten." Yn

"Jaga dia baik-baik jangan mengambil keputusan tergesa-gesa." Yangyang mengelus perut Yn

"Semangat nugasnya aku mau ke dapur dulu." Yn

"Baiklah." Yangyang

Yn tetaplah Yn dia selalu membantu mengerjakan tugas pelayan didapur, entah memasak atau mencuci piring.

"Bibi sini aku bantu mencuci piringnya." Yn

"Nyonya sedang mengandung jangan mengerjakan terlalu berat." Pelayan

"Mencuci piring bukan hal berat,aku tidak mengangkat gajah." Yn

"Nanti tuan Ten akan memecat kami." Pelayan

"Dia tidak akan memecat kalian." Yn

Hari demi hari Yn semakin bahagia dengan kehadiran malaikat kecil di tubuhnya, hingga tak disadari sekarang sudah bulan ke sembilan.

"Ten....ak—." Yn

"Daddy...biasakan panggil Daddy Yn atau anakmu akan memanggilku Ten." Ten

"Baik Daddy aku mau minta elus perut." Yn

"Apa kau mual lagi?" Ten

"Tidak juga tapi entahlah agak sedikit sakit di bagian bawah perut,mungkin dia mau di elus." Yn

"Kau yakin dimasa seperti ini kondisimu harus sangat di perhatikan." Ten

"Iya tenang—" Yn merasakan sakit dibagian bawah perut yang semakin hebat

"Kenapa Yn?" Ten khawatir melihat Yn mencengkeram tangannya

"Sakit..." Yn

"Baik kita panggil dokter." Ten menelefon dokter

Dokter dirumah itu memang harus siaga karena itu rumah Bos Mafia.
Tidak perlu waktu 10 menit dokter pasti datang.

"Nyonya Yn sudah siap untuk melahirkan tuan." Dokter

Ten merasa bahagia sekaligus khawatir. Dengan sigap Ten memanggil anak buahnya untuk memperketat penjagaan.

"Aku tau musuhku pasti datang disaat seperti ini, jaga mansion ini dengan ketat." Ten

"Baik tuan."

"Tuan Ten silahkan temani nyonya Yn." Dokter

"Baik dok." Ten























Gua Double Up karena besok Weekend dan gua ga bisa Up

https://youtu.be/PcQMbPP30VQ

Ini tugas gua bantu Like makasih
Awas aja kaget sama rl gua👊👁️👄👁️

Jujur gua ga bisa bikin cerita yang agak 13+ kayak gini, iya tau umur gua lebih dari 13 tapi aneh aja anjim🥰

Gua suka cerita yang komedi atau sad ending.
Btw ini belum ending👊👁️👄👁️

MAFIA - c h i t t a p o n ✨ [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang