17

4.9K 393 33
                                    

Akhirnya sesuatu yang ditunggu- tunggu sedang ada digendongan Ten.
Yn menahan isak tangis harunya.

"Yn...dia laki-laki." Ten mengecup pelan dahi anak tersebut

"Kau sudah menyiapkan nama untuknya." Yn

"Tentu...aku sudah menyiapkan nama ini sebelum aku menikah denganmu." Ten

"Siapa namanya?" Yn

Sebelum Ten mengucapkan namanya Yangyang masuk ke dalam kamar sambil berlari.

"Ten...orang..huh...orang....itu datang lagi." Yangyang

"Siapa?" Ten

"Pacar Tessi, dia ingin mengambil anakmu sebagai ganti anak Tessi yang mati." Yangyang

"Cih..." Ten ingin keluar tapi ditahan oleh Yn

"Biar aku saja." Yn

"Tapi keadaanmu Yn, kau bahkan belum bisa berdiri dengan tegap." Ten menahan Yn agar tidak bangun

"Bantu aku berjalan." Yn
"Yangyang gendong dia, tolong jaga dia."

Yangyang hanya mengangguk lalu menggendong bayi itu menuju kamarnya.
Didepan gerbang mansion Ten sudah ada 10 orang yang sedang menunggu Yn.

"Akhirnya kau muncul juga nyonya." Salah satu diantara mereka

"Ada urusan apalagi kalian kesini, bukankah kita sudah impas." Yn

"Cih...kau sudah mendapatkan anak,sedangkan Tessi dia mati bersama anaknya."

"Itu kesalahannya sendiri." Yn

"Jaga ucapanmu."

"Kau juga harus tahu sopan santun, kau kekasihnya bukan kenapa kau setuju kalau yang harus bertanggung jawab orang lain?"

"Kau juga...aku tahu anak pertamamu bukan anak dia."

Yn terkejut mendengar perkataan orang tersebut.

"Ya! Jaga omonganmu, memang aku pernah mencintai sahabatnya tapi aku tidak pernah melakukan hal bodoh itu dengannya." Teriak Yn

Ten mencoba menenangkan Yn.

"Kau ingin berdamai bukan? Biarkan anakmu bersama kami." Kata orang tersebut

"YA! DIA TIDAK ADA KAITANNYA DENGANMU BODOH." Ten mengambil senapannya

"Kau memulai perang tuan Leechaiyapornkul, kau bahkan tidak tega menembak kami waktu itu."

"Cih....saat itu aku masih memikirkan keluarga kalian, tapi sepertinya keluarga kalian tidak mau dengan bajingan seperti kalian." Ten mengisyaratkan anak buahnya untuk membawa Yn kedalam

"Tidak...Ten jangan lakukan ini lagi." Yn

"Tenang saja Yn, aku sudah tidak punya hati untuk ini." Ten mengisi peluru di senapannya

Pintu mansion ditutup beriringan dengan Yn yang masuk kedalam.
Yn mendengar suara tembakan yang sangat brutal dari luar.
Dia masih trauma dengan yang terjadi di masa lalu.

Tak lama pintu mansion kembali dibuka, yn berjalan keluar melihat keadaan.

"Ten..." Yn

Ten menaruh senapannya lalu tersenyum melihat Yn.

"Syukurlah kau tidak apa-apa." Yn memeluk Ten

"Kau tidak mau menyambutnya eoh?" Ten

"Siapa?" Yn

Yn melihat dari kejauhan laki-laki bersama perempuan yang sedang berjalan menuju ke arah mereka.

"John..." Yn

"Yn apakabar?" Johnny tersenyum

"Baik..." Yn

"Kenalkan dia tunanganku." Johnny

"Hi...aku Lee Yn." Yn menjabat tangan

"Hi aku Suji." Gadis itu berjabat tangan tersenyum

"John kau tidak mau melihat bayi kami eoh?" Ten

"Aku tidak sabar." Johnny masuk kedalam rumah disusul Suji

" Ten...bagaimana dengan mayat mereka?" Tanya Yn

"Mereka yang akan mengurus, kau istirahat saja." Ten menggendong Yn

Jam menunjukkan pukul  4 sore.
Yn dan Yangyang mencoba untuk menenangkan bayi yang sedang menangis kencang.

"Diam sayang..." Yn mengelus pelan pipi bayi itu

"Yn ada apa dengan dia?" Ten masuk kekamar

"Dia menangis dari tadi." Yn

"Kemari." Ten menggendong bayinya
Tak lama dia tenang di dekapan Ten.

"Dia sudah tertidur eoh?" Yn

"Sudah..." Ten menaruh bayinya di ranjang

"Dia sepertinya lebih menyukai Ten." Yangyang

"Yn Eomma akan datang besok." Ten

"Eomma? Baik aku siapkan kamarnya." Yn

"Istirahat saja, besok acara pemberian nama untuknya." Ten

"Aku lupa kau belum mengatakan apa nama untuknya." Yn


















Gua masih bingung sama namanya gaes👁️👄👍

MAFIA - c h i t t a p o n ✨ [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang