1

1.4K 44 0
                                    

Nadia

Nadia adalah seorang dokter umum di rumah sakit Bhakti. Hari ini sangat melelahkan bagi Nadia. Pasien di UGD sangat banyak, jadi baru siang hari dia bisa istirahat.

" Ahhhhh .... Capeknya " ucap Nadia sambil duduk di kursi taman
" Mamaaaaa .... " teriak anak kecil memeluk Nadia
" Ehhhh .... Adik kecil saya bukan mama kamu " ucap Nadia membeli rambut anak perempuan yang memeluknya
" Mamaaaa " tangis anak perempuan itu
" Jangan menangis sayang " menepuk-nepuk punggung anak perempuan itu

Di ujung sana ada seorang laki-laki yang memanggil nama anaknya

" Luna " panggil papanya
" Maaf apa anda ayahnya " tanya Nadia
" Iya saya ayahnya " ucap Devan
" Luna cantik, di panggil ayah " ucap Nadia ke Luna
" Nggak mau, Luna maunya sama mama" ucap Luna
" Mama ... Kapan aku melahirkan " ucap Nadia dalam hati
" Luna, tante ini bukan mama kamu " ucap Devan
" Ini mama Luna " bentak Luna
" Luna " bentak Devan
" Huaaaaa ayah jahat " tangis Luna
" Sudah .... Sudah .... Jangan menangis lagi sayang. Iya Luna sama tante di sini ya " ucap Nadia
" Maafkan anak saya " ucap Devan
" Santai saja, oh perkenalkan saya Nadia" ucap Nadia
" Saya Devan, anda dokter disini " ucap Devan
" Iya, saya dokter disini " jawab Nadia
" Mama, ayo beli es cream " ajak Luna
" Luna, tidak boleh nakal sama tante " ucap Devan
" Ayah ... Dia bukan tante. Dia mama Luna " ucap Luna cemberut
" Sudahlah Dev, namanya juga anak kecil" ucap Nadia
" Kamu kan sibuk Nad " ucap Devan
" Tidak apa-apa Dev, aku udah waktunya pulang. Yuk, kita beli es cream " ajak Nadia
" Hore " Luna sangat senang

Nadia menggandeng Luna dan Devan mengikutinya dari belakang. Devan melihat Luna yang sangat akrab dengan Nadia ikut senang.
Nadia mengajak Luna membeli es cream di kantin rumah sakit.

" Luna mau es cream rasa apa " tanya Nadia
" Luna mau es cream rasa strowbery " ucap Luna
" Baiklah " Nadia mencubit hidung Luna
" Ini uangnya " Devan memberikan uang ke Nadia
" Maaf tuan Dev, apa saya tampang tidak bisa membayar sebuah es cream " ucap Nadia tersenyum
Devan tersenyum dan memasukkan uangnya ke saku.

" Ini dia es cream strowbery " Nadia memberikan es ke Luna
" Wah ... Makasih mama " ucap Luna memakan es creamnya

" Kita duduk di sini ya " ucap Nadia
" Em " angguk Luna
" Maaf ya, Nad sudah merepotkanmu " ucap Devan
" Tidak apa-apa kok " ucap Nadia

Nadia masih fokus ke Luna. Dia membersihkan mulut Luna yang belepotan es cream.
Sekarang Luna tertidur pulas di pangkuan Nadia

" Anak kamu cantik Dev " ucap Nadia
" Wajahnya seperti ibunya " ucap Devan
" Oh ya, istri kamu dimana " tanya Nadia
" Istriku sudah meninggal waktu melahirkan Luna " ucap Devan
" Maaf " ucap Nadia
" Kenapa harus minta maaf, itu sudah kehendak tuhan " ucap Devan

Nadia membelai rambut Luna yang panjang dengan tersenyum

" Dev, boleh minta nomor telfon kamu " ucap Nadia

Devan memberikan nomor telfon ke Nadia.

" Oke aku save nomornya " ucap Nadia

Nadia kembali menelfon nomor Devan

" Itu nomorku. Jika Luna mau ketemu aku, kamu langsung telfon aku " ucap Nadia tersenyum ke Devan
" Makasih Nad " ucap Devan tersenyum
" Sini biar Luna aku gendong " ucap Devan

Nadia memberikan Luna ke Devan.

" Aku pamit pulang. Sekali lagi terima kasih Nad " ucap Devan
" Sama-sama Dev " ucap Nadia

Nadia memandangi Devan yang menggendong Luna. Ada rasa iba di hati Nadia.

" Kasian Luna masih kecil tidak mempunyai ibu " ucap Nadia

Tbc

Bakalan romatis banget ceritanya
Jangan lupa vote dan komen
😉😉😉😉

Bakalan romatis banget ceritanyaJangan lupa vote dan komen 😉😉😉😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luna

Devan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devan

Nadia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadia

Istri Pilihan ( TAMAT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang