7

7.1K 437 26
                                    








Jam semakin larut tapi Tharn belum puas mendengar suara lembut dan wajah cantik calon istrinya itu, padahal ia sudah melakukan video call dengan Type lebih dari 3 jam tapi tetap saja rasa rindunya tidak kunjung hilang.

Sementara Type di pusingkan dengan keadaan yang menekannya bahwa ia saat ini tengah hamil, ia takut Tharn memandangnya aneh karena ia bisa hamil . Karena tidak sedikit orang mampu menerima keadaan seperti ini.

Type semakin takut dan negatif thinking jika ia mengakuinya nanti.

"Sudah na phi! Ini sudah larut phi harus istirahat," ujar Type karena dari tadi Tharn sama tidak kunjung memutuskan sambungan vcall mereka.

"Aku masih merindukanmu sayang! Sebentar lagi na sweety, aku masih merindukan suaramu dan wajah manismu," rengek Tharn di seberang sana membuat Type gemas.

"Ayolah ... tidakkah phi bosan? emm... Telinga ku sudah panas sejak tadi phi!"

Tharn di seberang sana mulai heran, karena tadi pagi yang merengek tidak ingin di tinggalkan adalah kekasihnya, tapi entah kenapa sekarang Type seolah-olah tidak merindukannya.

"Kau baik-baik saja sayang? Kau Ok kan?" Tharn mulai khawatir, tidak biasanya Type berkata seperti ini.

"Aku baik-baik saja phi! Aku hanya sedikit lelah," jujur Type memang lelah karena hari ini harus mengalami muntah-muntah berulang kali hingga ia lemas tidak bertenaga.

"Muntah-muntahmu selalu datang? "

"Umm..." Hanya itu jawaban Type.

"Ok, istrahat lah sayang! Mimpi indah na" Tharn memutuskan sambung agar Type bisa istirahat meski rasa rindunya belum terobati

Type meletakkan ponselnya di atas meja setelah sambungan telpon mereka terputus lalu membaringkan dirinya di atas tempat tidur berniat ingin beristirahat, tapi hanya beberapa detik Type mencoba memejamkan mata.

Tes!

Glep!

Lampu tiba-tiba mati hingga Type terperanjat dari pembaringannya.

"Sial! Apa ada pemadaman bergilir! Tapi kenapa tidak ada pemberitahuan?"runtuk Type bertanya-tanya dalam kesal seraya bangkit, ia meraih ponselnya di atas meja lalu menyalakan lampu ponselnya untuk penerangan sementara. Type berjalan menuju tangga berniat turun ke lantai bawah memeriksa saklar listrik, ia khawatir jika mengalami konseling.

Satu persatu anak tangga Type turuni. Keadaan rumah sangat gelap dan sunyi karena tidak ada satupun maid yang tinggal di sana di malam hari semuanya pulang kerumah masing-masing, Type mengindahkan rasa khawatir di hatinya karena ia sangat takut gelap. Sampai akhirnya Type berada di lantai bawah ia berjalan menuju dapur di mana saklar listrik berada.

Bhukk!

Type tersungkur ke lantai akibat pukulan menghantam wajah kirinya dari samping hingga ponsel yang ia genggam terpental jauh ke lantai hingga pecah.

"Satt! Siapa itu!" pekik Type karena kondisi gelap, ia tidak bisa melihat siapa yang menghantam wajahnya.

Tess!

Lampu kembali menyala seperti sedia kala. Tapi kini Type yang di buat terkejut saat melihat 5 orang pria tengah mengelilinginya dengan wajah tertutup kain hitam seperti topeng.

"SATT! KALIAN SIAPA? BERANI-BERANINYA MASUK KEDALAM RUMAH INI! " teriak Type seraya bangkit dari duduknya. Type bisa mendengar salah satu dari mereka tengah tertawa mencemoohnya.

"JANGAN BERANI MACAM-MACAM!"segah Type mulai panik seraya mudur karena kelima orang itu justru melangkah mendekatinya .

"Apa yang akan kau lakukan, Type?"

Rescuer 2 (Tharn X Type) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang