16

451 50 6
                                    

Dua chapture lagi ending ya, ini satu satunya cerita gw yg pake karakter TharnType.











Di sini Tharn sadar dengan jelas seperti apa kekejaman yang ia lakukan pada Type selama tinggal bersama dengannya, meski sejujurnya ia begitu berat melakukannya, ia seperti itu karena tidak ingin Type pergi meninggalkan dirinya lagi seperti dulu, ia hanya ingin Type tetap bersama dirinya dan mereka hidup bersama.

Type memalingkan pandangannya kearah lain agar tatapan mata mereka tidak lagi bertemu.

"Katakan sesuatu Type?" Tanya Tharn setelah ia menyambangi Type dan duduk di sampingnya.

"Katakan apa yang kau inginkan?" Ulang Tharn karena Type sama sekali tidak meliriknya meski saat ini ia sudah duduk di sana.

"Jangan membuat ku marah sayang." Sembari Tharn mencengkeram lembut rahang Type hingga wajahnya terpaksa berpaling membalas pandangan tajamnya.

"Aku sudah menuruti semua keinginanmu!  Sekarang aku sadar, ternyata Edgar begitu bahagia setelah tinggal bersamamu, aku sadar! Aku memang bukan orang tua yang layak untuknya, aku tidak bisa memenuhi kebutuhannya sepertimu. "

Tharn membenarkan pengakuan Type barusan, tapi dirinya juga dibuat heran karena Type kini menyadari semuanya padahal pada awalnya ia begitu keras menentangnya.

"Lalu?" Singkat Tharn hingga tatapan mata mereka saling bertemu.

"Aku rasa semuanya sudah cukup, phi. Aku menyerah, aku sadar Edgar lebih terpenuhi jika tinggal denganmu. Aku tidak akan menentang keinginanmu jika phi ingin mengambil hak asuh Edgar dariku. "

Mata bulat Tharn semakin melebar saat mendengar Type menyerahkan Edgar padanya.

"Apa yang kau katakan Type!"Emosi Tharn dengan singkat merubah cengkeraman pelannya menjadi menguat pada rahang Type.

" Itu yang phi ingin kan. Yaah... dia anak mu. Phi kini berhak atas dirinya."

Kemarahan Tharn berubah menjadi tangisan pilu saat Type akhirnya mengakui semuanya, karena selama 3 minggu mereka bersama tidak ada yang namanya obrolan selain sex brutal dan sikap kasar yang ia lakukan pada Type meski ia sadar pria berparas cantik itu benar-benar kelelahan setiap melayaninya.

"Tidak! Kau tidak faham Type! Kau tidak mengerti apa yang aku rasakan selama ini,"gemetar Tharn menahan isakannya setelah ia melepaskan cengkeramannya pada rahang Type.

"Maaf phi. "lemah Type sambil meringkuk menutupi tubuh polosnya menggunakan selimut.

Tharn menggeleng karena tidak ingin lagi kehilangan orang orang yang sangat ia cintai untuk kedua kalinya.

"Hiks... Aku mohon! Hiks...Jangan berkata seperti itu sayang please! Hiks...."histeris Tharn benar-benar pecah bersama dengan permohonannya pada Type.

"Phi!" Type tidak mengerti apa yang terjadi hingga Tharn menangis seperti ini.

Greep!

Type tersentak hebat saat Tharn menarik dan memeluknya erat hingga ia terduduk lalu masuk ke dalam dekapan pria bermata hitam yang kini tengah menangis sejadi-jadinya.

"Maaf! Hiks... Maafkan aku sayang, hiks... Aku terpaksa melakukan ini agar kau tidak pergi dari ku lagi! Aku sangat mencintaimu Type! Aku hampir gila karenamu! Tolong! Hiks... jangan tinggalkan aku lagi sayang, please, please! Hiks... Jangan, jangan sayang, please! Hiks...." Racauan Tharn benar-benar tidak pernah Type duga.

Type terdiam tidak bisa bersuara sepatah kata pun sampai Tharn melepaskan pelukan di antara mereka lalu menangkup kedua pipinya dengan tatapan lembut.

"Jangan tinggalkan aku lagi sayang! Please... Maafkan atas semua perbuatan dan kata-kata ku yang menyakiti fisik serta hatimu. Maafkan aku!"

Rescuer 2 (Tharn X Type) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang