8

6.9K 433 38
                                    














Semua semakin pelik saat tuan besar mereka kembali, terlebih mereka tidak bisa berbuat banyak selain memenjarakan pelaku utama sebagai dalang masalah ini berbekalkan bukti rekaman yang ada.

Tapi semua tidak mengubah keadaan karena Type sudah pergi, dan Tharn tidak bisa berbuat apa-apa.

"Tharn! Itu bukti bahwa dia tidak benar-benar mencintaimu! Dia pergi! Itu tandanya dia tidak serius denganmu dan karena aku membuka sifat aslinya!"oceh Earth setelah ia di masukan ke dalam penjara saat Tharn memberikan keterangan dan rekaman CCTV kejadian itu.

"Yahh... itu bukti bahwa kau pelakunya! Kenapa kau tega Earth! " Murka Tharn ia benar-benar hancur setelah kepergian Type dan kini Earth dengan bangga menyebutkan dirinya menguak sifat asli kekasihnya.

"Aku melakukan semua itu karena aku mencintaimu. "

Senyum getir Tharn terukir dari sudut bibirnya ketika Earth mengutarakan kembali isi hatinya seperti malam ia melamar Type.

"Tapi tidak seharusnya kau memperlakukan kekasih ku seperti itu Earth! Dia tidak bersalah! Tidak seharusnya kau melakukan semua itu padanya! Kenapa kau begitu tega! "Hancur Tharn karena ia tidak bisa menahan kepergian Type akibat ulah Earth.

"Itu karena kau Tharn! Karena aku mencintaimu!"

Ungkapan Earth tidak membuat hati Tharn tergerak justru sebaliknya ia merasakan kesakitan yang teramat sangat. Monica menghampiri Tharn karena sudah cukup baginya melihat anaknya hancur untuk kedua kalinya oleh pria jahanam itu.

(Anjirr 🤣jahanam)

"Cukup nak, sekarang kita pulang, Mommy rasa ini sudah cukup untuk memberikan ganjaran untuk orang keji seperti dia. Kita pulang dan istirahat nak, ayo!" Sembari Monica mendekap Tharn agar mengikuti langkahnya keluar dari ruangan itu. Sejenak ia mendelik Earth dengan murka karena ulahnya semua ini terjadi, karena ulah Earth calon menantunya meninggalkan Tharn, padahal ia sudah sangat bahagia dan begitu berterimakasih pada Type, karena berkatnya Tharn kembali pulang dan hidup seperti sediakala. Tapi kembali pria itu membuat anaknya terpuruk dan terluka.

Monica tahu meski hukuman itu tidak setimpal untuk para pelaku pemerkosaan dan Earth karena mereka hanya di jatuhi hukum 20 tahun penjara, akan tetapi bagi Monica itu sudah lebih dari cukup membuat mereka jera, karena tindakan pidana yang mereka lakukan atas dasar perencanaan.

"Dia pergi mom, dia pergi dia benar-benar pergi,"lirih Tharn putus asa setelah ia dan orang tuanya kembali ke rumah dan mendapati keadaan begitu lengang. Karena selama Type tinggal di sana suasana rumah menjadi lebih hangat oleh celotehan dan sikap manjanya. Tapi kini keadaan itu hanyalah tinggal kenangan setelah kejadian na'as itu.

"Tenang lah kita akan mencarinya,"bujuk Monica pada anaknya.

Tharn menggeleng lemas menatap keluar jendela kamarnya karena hari mulai hujan, ia sangat khawatir pada Type yang ada di luar sana, tapi ia juga tidak bisa melakukan apa-apa untuk menentang keinginan kekasihnya.

"Key sudah mengejar dan mencarinya tapi semua nihil, jika aku tidak meninggalkannya mungkin ini tidak akan terjadi, mom."

Monica dan Frans hanya bisa menghela nafas melihat keadaan anak satu-satu mereka ini kembali terpuruk.

" Maaf tuan muda." Oby masuk di temani Key karena awalnya ia ragu untuk memberitahukan masalah ini, tapi Key memaksa agar Tharn mengetahui keadaan Type sebelum kejadian itu.

"Apa." Lelah Tharn menatap Oby membawa dua buah tespeak yang di temukan seorang maid saat hendak membuang sampah dari kamar mandi Tharn tadi pagi. Beberapa maid heran bagaimana bisa alat itu bisa berada di sana, karena itu mereka memberikan alat tes itu pada Oby.

Tharn menatap Oby dan benda itu malas karena ia sudah sangat lelah membahas masalah ini .

"Ini apa lagi?"

Oby hanya diam dan melangkah sembari memberikan tespeak itu pada Tharn.

"Saya juga tidak menyangka tuan."

Tharn dan kedua orang tuanya menatap Oby terkejut saat melihat alat tes kehamilan itu.

"Maaf tuan, nyonya! para maid menemukan alat tes ini di dalam tempat sampah yang berada di kamar mandi tuan muda!" Jelas Oby cepat.

Tharn menatap alat tes kehamilan itu tidak berkedip begitu juga dengan Frans dan Monica.

"Maaf tuan, kemarin Khun Type kembali mengeluh mual hingga ia mengalami muntah-muntah, karena itu saya menyarankan untuk melakukan tes kehamilan, karena menurut saya tidak ada salahnya mencoba untuk mengetahui dan inilah hasil yang kami temukan di tempat sampah."

Tharn tidak bisa berucap karena kejadian demi kejadian benar-benar membuat dirinya shock di tambah dengan kenyataan ini di mana kekasihnya pergi tegah mengandung anaknya.

"Tuhan!"lirih Tharn sangat hancur melihat tes itu karena bergaris dua.

"Benar tuan karena saya yang mengantarkan Khun Type kemarin ke apotik, Tapi saya tidak tahu apa yang Khun Type beli di sana."

Tharn hanya bisa menerawang jauh karena sudah tidak ada harapan lagi terlebih kini Type pergi membawa benih cinta mereka.

"Sudahlah, aku lelah!"lemas Tharn menyudahi, ia sudah cukup lelah karena keadaan ini, di tambah sakit hati karena Type justru meninggalkannya dan kini hasil tes kehamilan itu membuat kepalanya ingin pecah memikirkan anak yang kini tengah Type kandung.

Akhirnya mereka menyerah untuk menyakinkan dan menyampaikan bahwa Type memang benar-benar hamil mengingat kondisi Tharn juga tengah terpukul.


🐰🐰🐰🐰




Disisi lain.

Type menggeliat saat ia sadar dari pingsannya.

Dengan susah payah Type menatap sekeliling kamar bercat serba putih itu.

"Syukur lah kau sadar. Bagaimana perasaan mu?"sapa wanita yang tidak Type kenal itu saat menanyakan keadaannya.

"Egg... Ak_aku di mana ?"rintih Type terbata karena rasa sakit di kepala dan sekujur tubuhnya.

"Kau di rumah sakit, aku tidak sengaja menemukanmu pingsan di pinggir jalan saat kau mengalami pendarahan. "

Type begitu tersentak lalu meraba perutnya.

"Jangan khawatir, kata dokter bayimu baik-baik saja, dia sangat kuat."

Type akhirnya menghempaskan nafasnya lega, ia sedikit tenang setelah keluar dari rumah itu, karena rasa tidak pantas memiliki Tharn dan kotor setelah pria-pria itu menikmati tubuhnya membuat Type memilih jalan ini. Karena baginya Tharn pantas mendapatkan yang lebih baik dari pada dirinya. Type seketika menggigil saat mengingat kejadian itu meski ia berusaha kuat untuk melupakannya.

"Hey... kau baik-baik saja?"tegur wanita itu lagi karena Type hanya diam dengan tubuh gemetaran.

"A_aku baik jangan khawatir, Terimakasih karena sudah menolong ku. " Type menatap wanita cantik dewasa itu, ia bisa menebak jika wanita itu berusia lebih darinya.

"Nama ku Floy, namamu siapa? "

"Aku Type! Sekali lagi terimakasih banyak sudah menolong ku! Maaf sudah merepotkanmu."

Floy tersenyum manis sembari mengusap bahu Type lembut.

"Meski aku tidak tahu apa yang kau alami, ku harap kau bisa kuat menghadapi ini semua Type. "

Type hanya bisa tersenyum getir, memang ini sangat berat untuk ia jalani dan dirinya hadapi sendiri, di tambah kini ia memiliki tanggung jawab yang harus ia jaga di dalam tubuhnya. Tapi semua sudah menjadi pilihan Type hingga ia harus bisa menerima semuanya apapun yang terjadi.

"Oya... sekarang beritahukan di mana alamat tempat tinggal mu Type, atau no telepon rumah agar aku bisa menghubungi keluargamu? "

Type terdiam mendengar pertanyaan Floy menyangkut orang-orang yang ia kenal.

"Aku tidak memiliki keluarga phi Floy. " Singkat Type menatap kosong hingga membuat Floy akhirnya terdiam .

"Ok, sekarang kau istirahatlah." Floy membiarkan Type istirahat sebentar. Sementara ia mengurus administrasi, karena keadaan Type baik-baik saja sebab itu ia di perbolehkan pulang.

Rescuer 2 (Tharn X Type) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang