Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Type menatap bangga pada bocah tampan yang kini tengah lahap menyantap masakan buatannya.
"Bagaimana, enak sayang?"tanya Type karena Edgar makan sangat lahap dan banyak pagi ini, padahal menu sarapan yang ia buat hanya nasi goreng mentega biasa.
"Emm ... masakan popa memang paliiiing enak dan yaaaang paliiiing terenak!" Sembari Edgar mengacungkan dua jempol mungilnya tanda memuji. Type gemas lalu mengusak rambut Edgar sampai berantakan, karena nafsu makan Edgar begitu besar.
"Baiklah habiskan nak, hari ini Edgar, mama titip kan ke rumah asuh lagi na, maaf sayang."
"Emm...."sendu Edgar. Bocah itu memang tidak menolak tapi di mata Type sangat jelas bocah itu tidak ingin di titipkan di sana.
" Ada yang jahil lagi padamu, nak?"
Edgar mengangguk kecil membenarkan pertanyaan Type.
"Apa lagi yang mereka lakukan pada Edgar, katakan nak? "
Edgar memainkan dua jari telunjuknya memutar lalu menatap Type lekat.
"Karena kita orang miskin po, Edgar selalu di ejek memiliki mama seorang laki-laki, tapi popa jangan marah pada mereka, na. Edgar tidak apa-apa."
Hati Type lagi-lagi seperti di sayat jutaan pisau saat mendengar pengakuan dan permintaan anaknya. Ibu mana yang rela anaknya di perlakuan seperti ini tapi di sisi lain dia juga tidak mungkin membalas, mengingat apa yang anak-anak itu katakan benar jika kehidupan mereka memang miskin dan dirinya adalah seorang laki-laki yang hanya memiliki keistimewaan..
"Maaf na nak, jika popa belum bisa membuat Edgar bahagia, Maaf ini semua kesalahan popa." Sesal Type karena ia tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka, apa lagi keperluan Edgar meski bocah kecil itu tidak pernah menuntut.
"Popa, Edgar tidak apa-apa, percayalah. "
Type berusaha tersenyum lalu mencium pipi Edgar sayang.
