chapter 3

1.9K 273 101
                                    

(y/n) pulang lebih awal tidak bersama kakak kakaknya. Saat ia Ingin membuka kunci pagar.

"(Y/n)~Chan~"ucap seseorang. (Y/n) menoleh ke belakang dan berusaha tenang.

"Ada apa bang Tsukasa?dimana bang Amane?"tanya (y/n) tenang dan wajah datarnya.

Tsukasa tersenyum lebar.

"Dia sedang ada klub Hari ini jadi pulang lebih lambat~ dari yang biasanya~"ucap Tsukasa.

Tsukasa sedikit mendekat ke arah (y/n). (Y/n) membelakangi Tsukasa karena sibuk membuka kunci pagar.

"Ne~beritahu aku~siapa tadi yang bersama mu~"bisik Tsukasa tepat di telinga (y/n).

(Y/n) terkejut dan segera mendorong Tsukasa menjauh.

"Dia hanyalah teman ku,aku harap kau tidak melakukan Hal yang tidak tidak padanya"ucap (y/n) datar.

"Baiklah baik~ aku tidak akan melakukan apapun~ kau tidak perlu khawatir soal itu,yang penting kau tidak di rebut oleh orang lain"ucap Tsukasa dengan senyumnya yang lebar.

(Y/n) hanya memasang wajah datar Miliknya kemudian membuka pintu pagar.

"Terserah"ucap (y/n) dingin,datar dan Tak peduli.

(Y/n) membuka pintu rumah nya.

"Yang penting aku tidak ingin Hal itu terjadi lagi"ucap (y/n).

~|•[]•|~

"Bang Tsukasa,mana Bang Amane?"tanya (y/n).

"Ntahlah,tadi aku sudah membangunkan nya"ucap Tsukasa. (Y/n) pun Naik ke atas dan mengetuk pintu kamar Amane.

"Bang Amane bangun,sudah pagi. Kita akan sekolah"ucap (y/n).

Namun Tak ada jawaban dari dalam. (Y/n) pun mencoba membuka pintu kamar Amane.

Ruangannya gelap. Gordennya di tutup.
Ia melihat ke arah kasur Amane yang masih terbalut selimut dengan pipi yang memerah.

"Bang Amane?kenapa?"tanya (y/n). (Y/n) yang curiga memegang kening Amane.

"Panas"ucap (y/n). Tangan Amane menggenggam tangan (y/n) yang memegang keningnya.

"Enak,dingin..."ucap Amane.

"(Y/n)?Amane?"panggil Tsukasa.

Tsukasa masuk ke kamar Amane dan melihat Amane yang terbalut selimut memegang tangan (y/n) yang memegang keningnya.

"Ada apa dengannya?"tanya Tsukasa.

"Badannya panas,dia demam sepertinya"ucap (y/n).

"Benarkah?"Tsukasa memegang pipi Amane yang memerah.

"Wah!benar!dia demam!"ucap Tsukasa dan entah mengapa wajahnya malah terlihat ceria.

"Otousan...okaasaan..."tiba tiba Amane mengeluarkan Air matanya. (Y/n) dan Tsukasa yang melihat Amane menangis menjadi panik.

"Hey,Amane bangun!!!ada apa?apa yang sakit?"ucap Tsukasa mengguncang guncangkan tubuh Amane.

"Otousan...okaasaan..."lirih Amane.

"Abang bangun,buka Mata mu"ucap (y/n) menepuk pipi Amane. Amane membuka matanya dengan berlinang air Mata.

"Hey,ada apa Amane?kenapa?apa ada bagian yang sakit?"tanya Tsukasa khawatir.

[ Sister complex ] amane x readers x tsukasa {Jibaku Shounen Hanako-kun}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang