Bersamamu adalah momen yang ingin sekali aku beri formalin. Kamu selalu berhasil melukis lekukan sabit dipipiku, membuat bumi seperti berhenti berotasi. Ketulusan hatimu adalah salah satu mahakarya terindah yang pernah aku temui.
Aku takut, takut sekali dengan kehilangan. Ketika akhirnya aku harus membiarkan harapan-harapan yang hancur itu untuk aku tata kembali, menjadi bentuk baru yang harus siap tanpa kamu. Aku didewasakan oleh luka, mungkin tepatnya adalah aku hidup dengan banyak luka.
Bagaimana hari esok dengan aku yang tanpa kamu, ada kah seperti langit ditinggal senjanya Atau seperti fajar yang dilepas oleh embun paginya. Yang fana tetaplah waktu, tapi yang abadi juga belum tentu kita.
Benar begitu kan? Kali ini aku berharap kamu meyakinkan bahwa itu tidak akan terjadi. Ku mohon, kita abadi.✨🥀