🍁PART : 7 || GONGPO🍁

79 59 160
                                    

*GONGPO : KETAKUTAN*

Ketakutan adalah salah satu teman dari Jung Hara. Bagaimana tidak, ia selalu dihantui oleh perasaan takut akan masa lalunya. Yang membuatnya selalu merasa berkeringat dingin dan seolah-olah selalu diikuti.

Ia selalu bermimpi buruk akan hal itu. Di mana ia selalu teraniaya oleh kedua orangtuanya.

Pagi ini, Kim Yerin datang seperti biasa. Tetapi, pintunya tak terbuka. Beberapa kali pun Yerin membunyikan bell tersebut, namun hasilnya nihil. Ia sama sekali tak mendapatkan jawaban.

Yerin semakin khawatir. Ia menelfon ke ponselnya Jung Hara. Memang tersambung, tapi tidak diangkat pula. Ia pun semakin khawatir dan merasa cemas. Ini kali pertama Jung Hara seperti ini.

Rasa cemasnya menggebu-gebu. Rasanya, ia ingin langsung menghancurkan pintu itu juga. Tapi tidak mungkin. Akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi Min langsung.

Min sedang berada di kampus. Setelah merasa bagian tubuhnya bergetar di sakunya, ia pun merogoh sakunya dan menerima telfon dari Yerin.

"Min. Cepatlah kemari. Cepat." pinta Yerin dengan wajah khawatir.

"Ada apa denganmu? Aku sedang." sahut Min sebelum menyelesaikan perkataannya.

"Jung Hara, Min. Cepatlah." potong Yerin, dan memutuskan panggilan secara sepihak.

Min pun langsung berlari menuju tempat parkiran untuk mengambil motornya. Xio Ta yang melihat dirinya yang terburu-buru pun merasa heran. Apa lagi dengan wajah Min yang begitu serius.

Akhirnya. Xio Ta pun mengikutinya. Mereka melaju dengan kecepatan tinggi. Tidak perduli dengan tanda berhenti atau apa pun itu, Min menerobos semuanya. Diikuti oleh Xio Ta.

"Ada apa Min?" decak Xio Ta yang terus memperhatikan motor Min melaju.

"Anak itu cepat sekali." gerutunya.

Yerin bolak-balik di depan pintu Jung Hara, berharap ia membukakan pintu tersebut. Ia pun telah membayangkan hal yang tidak-tidak.

Ia sangat merasa cemas hingga menangis dan menggigit kukunya, sambil menunggu kedatangan Min. Ia tak mungkin menghubungi Xio Ta. Lagi pula, Xio Ta kesal dengan Jung Hara, karena itulah ia hanya menghubungi Min seorang.

Ia tahu, jika menyangkut soal Jung Hara, maka ia akan langsung berlari demi Jung Hara. Wanita yang ia cintai.

Mereka berdua pun sampai secara bersamaan. Jelas Yerin terkejut, mengapa ia membawa Xio Ta juga. Min pun sama terkejutnya dengan Yerin.

"Mian, aku tadi, melihatmu terburu-buru. Jadi, aku mengikutimu. Min." jelasnya.

Min pun tak menghiraukannya, sekarang yang terpenting adalah Jung Hara.

"Kenapa kau di luar? Mana Jung Hara?" tanya Min cemas.

"Dia ada di dalam. Dia tidak menjawab telfonku. Aku mencoba masuk. Tapi, tapi." jawab Yerin terbata-bata yang terlalu merasa khawatir.

"Tenanglah." sela Xio Ta dalam percakapan itu.

Mereka pun semakin khawatir dan bingung. Min pun terpaksa memanjat diatas pagar rumahnya. Itu terpaksa ia lakukan.

Xio Ta pun mencoba menenangkan Yerin yang tak berhenti menangis. Min pun berhasil membuka pintu tersebut. Yerin dan Xio Ta pun masuk.

Sekang pintu utama yang terkunci. Min pun tanpa pikir panjang langsung mendobrak pintu tersebut dibantu oleh Xio Ta.

BRUGH!

Mereka bertiga langsung masuk ke dalam dan melihat Jung Hara yang tengah tertidur dalam keadaan mabuk. Rumahnya sangat berantakan. Sepertinya ia telah mengamuk semalam.

I CAN'T SAY AND GOODBYE || SEGERA TERBIT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang